Page 329 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 329

PANGAN &
                                                                     PEMBANGUNAN   BAB XIV
                                                                        PERTANIAN



                                               (10)

                                      SALAH DATA BISA
                              MEMBUAT KEBIJAKAN PUBLIK
                                          JADI KELIRU





                           ITA  sulit merumuskan kebijakan publik yang benar jika tak
                           memegang data akurat dalam persoalan-persoalan penting
                           yang hendak dipecahkan. Itu sebabnya saya mengapresiasi
                           koreksi BPS (Badan Pusat Statistik) atas data produksi beras
               Kyang dimiliki Kementerian Pertanian (Kementan). Koreksi BPS
                 atas data Kementan itu telah menjawab rumor yang selama ini berkembang
                 di masyarakat bahwa data pangan yang dimiliki pemerintah selama ini
                 tidak akurat.
                      Menurut BPS produksi beras kita 32,42 juta ton, sementara
                 Kementan mencatat 46,5 juta ton. Selisihnya lebih dari 30 persen. Besar
                 sekali. Bayangkan potensi penyimpangan kebijakan yang muncul akibat
                 deviasi yang sangat besar tersebut, pastinya banyak sekali.

                      Saya ingat, BPS terakhir kali merilis data produksi beras tahun
                 2015. Sesudahnya mereka absen. Dalam tiga tahun terakhir, data produksi
                 pangan, terutama beras, rilis datanya dilakukan oleh Kementan. Langkah
                 pemerintah untuk membenahi data pangan kembali melalui BPS patut
                 diapresiasi. Namun, sebagaimana telah saya sampaikan pada peringatan
                 Hari Pangan Sedunia kemarin, status dan mekanisme kerja BPS harus lebih
                 independen, sehingga datanya lebih berkualitas dan mendekati kenyataan.
                      Dalam dua tahun terakhir, kami di HKTI sebenarnya terus
                 menyuarakan perlunya ‘data amnesty’ untuk membenahi koleksi data vital
                 dalam proses perumusan kebijakan publik, khususnya pangan. Prinsipnya
                 jelas, jika data tak akurat, bagaimana mungkin kita bisa merumuskan
                 kebijakan publik yang tepat? Itu mustahil bisa dilakukan.
                      Selama ini kita kan tak pernah sinkron ketika bicara data. Itu sebabnya
                 saya setuju data BPS dijadikan rujukan utama dalam proses perumusan




                                                                  CATATAN-CATATAN KRITIS  341
                                                                         DARI SENAYAN
   324   325   326   327   328   329   330   331   332   333   334