Page 322 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 322
Dr. Fadli Zon, M.Sc
(7)
PETERNAKAN AYAM KITA
DALAM BAHAYA
EPRESIASI nilai tukar rupiah yang sudah mencapai kisaran
Rp14.500 per dollar AS telah menyebabkan harga pakan
ayam melonjak signifikan. Dalam kajian HKTI (Himpunan
Kerukunan Tani Indonesia), situasi ini telah menyebabkan
Dkondisi peternakan ayam kita dalam bahaya. Jika rupiah
terdepresiasi, para peternak ayam, baik broiler maupun layer, pasti
tercekik karena harga pakan yang terus naik. Sebab, sebagian besar bahan
pakan ternak kita masih impor.
Pada saat yang bersamaan, harga jagung yang menjadi bahan baku
pakan ternak, harganya juga terus merambat naik. Pekan ini, misalnya,
harga jagung sudah mencapai Rp4.200. Situasi kita kian buruk karena
harga DOC juga ikut naik. Sementara, ketersediaannya juga terbatas. Jadi,
kondisi peternak ayam benar-benar memprihatinkan. Mereka tidak lagi
bisa menutup biaya produksi.
Kenaikan harga daging ayam dan telur, menurut sigi HKTI, tidak
dirasakan oleh peternak ayam. Harga kandang (farm gate), yang naik sedikit
tidak sebanding dengan kenaikan harga pakan. Sedangkan harga di tingkat
konsumen lebih dibentuk oleh mata rantai distribusi, bukan produksi.
Jadi, kenaikan harga ayam lebih banyak dinikmati pedagang daripada
peternak. Itu sebabnya, menurut kami di HKTI, masalah kenaikan harga
ayam ini lebih merupakan masalah distribusi dan tata niaga daripada
merupakan masalah produksi.
Dalam pandangan HKTI, kondisi peternak dan peternakan ayam saat
ini sudah darurat. Pemerintah harus segera turun tangan menyelamatkan
para peternak ayam. Jangan sampai industri peternakan ayam, terutama
peternakan rakyat, hancur lebur.
Tingginya harga telur dalam sebulan terakhir juga berasal dari
334 KATA FADLI