Page 320 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 320
Dr. Fadli Zon, M.Sc
(6)
HKTI TOLAK RENCANA
PENURUNAN HET BERAS
IMPUNAN Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menolak
rencana pemerintah yang akan menurunkan Harga Eceran
Tertinggi (HET) beras. Penolakan itu dengan tegas saya
sampaikan saat melantik pengurus DPD HKTI Kalimantan
HTengah, Jumat, 8 Juni 2018, di gedung Istana Isen Mulang,
Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Kebijakan itu pasti akan merugikan
petani. Itu sebabnya kami menolak rencana tersebut.
Penurunan HET beras secara linier akan langsung menekan
harga gabah, padahal saat ini saja harga gabah di tingkat petani sudah
sangat rendah, akibat panen raya April-Mei 2018. Bagaimana petani
bisa mendapatkan insentif jika harga gabahnya hendak ditekan melalui
penurunan HET?
Dalam catatan kami di HKTI, HET beras yang diatur oleh Permendag
No. 57/2017 sebenarnya sudah cukup moderat. Walau harga pembelian
pemerintah tak ada koreksi, tetap di angka Rp3.750 per kg, namun di
lapangan petani bisa menjual gabah di kisaran harga Rp4.500 hingga
Rp5.000 per kg. Itu harga yang bisa memberi sedikit keuntungan bagi para
petani, sebab menurut catatan IRRI, harga pokok produksi gabah adalah
sekitar Rp4.079 per kg.
Jika pemerintah menurunkan HET beras, petani bisa kehilangan
insentif. Memberikan harga murah kepada konsumen, tapi dengan
menginjak periuk nasi petani, adalah kebijakan yang tidak adil. Dalam
kaitannya dengan harga pangan, orientasi pemerintah mestinya adalah
soal keadilan dan keterjangkauan, bukan soal murah dan mahal. Adil untuk
petani, dan terjangkau untuk konsumen.
Dalam catatan HKTI, Permendag No. 57/2017 telah membentuk
equilibrium baru di pasaran. Peraturan tersebut bisa menjinakkan harga
332 KATA FADLI