Page 316 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 316
Dr. Fadli Zon, M.Sc
kebutuhan mereka saja. Jika ingin impor, maka data produksi yang dipakai
dibikin defisit. Sementara, untuk keperluan kampanye, data produksi yang
digunakan selalu surplus.
Itu sebabnya kita juga perlu mempertanyakan akurasi proyek
pencetakan sawah baru. Tahun ini, Kementerian Pertanian mengalokasikan
cetak sawah seluas 12.000 ha dengan anggaran Rp220,5 miliar. Angka ini
lebih rendah dari pagu anggaran cetak sawah pada 2017 yang mencapai
Rp1,18 triliun untuk 72.033 ha, dan pagu tahun 2016 sebesar Rp2,06 triliun
untuk 129.096 ha. Anggarannya besar, tapi efektivitas dan hasilnya perlu
kita pertanyakan.
Tahun ini anggaran pencetakan sawah baru turun drastis karena
kebetulan ada sorotan publik terkait penggunaannya. Kasusnya kini
sedang jadi obyek penyelidikan kepolisian dengan supervisi KPK. Ini tentu
sangat memprihatinkan. Para pencari rente ternyata bukan hanya bermain
dengan komoditas pangan, tapi pencetakkan sawah baru juga dijadikan
ajang mencari rente.
Jika kita memang serius ingin mencapai swasembada dan berdaulat
di bidang pangan, jangan dulu bicara pencetakkan sawah baru. Kita
amankan saja dulu lahan pertanian produktif yang kini ada. Jika kita bisa
berhasil mempertahankan lahan pertanian yang ada, alias bisa melakukan
moratorium konversi lahan pertanian, itu sudah langkah awal yang bagus
untuk menjaga produksi pangan nasional.
Sebab, meskipun pemerintah koar-koar menargetkan swasembada
pangan pada 2017, buktinya saat ini, sesudah menginjak tahun 2018, impor
pangan masih saja terjadi. Dan itu berlaku untuk hampir semua komoditas
penting, mulai dari beras, jagung, kedelai, gula, bahkan garam.
Kalau kita pakai data citra satelit, per 2017 lahan untuk padi,
jagung dan kedelai tercatat hanya sekitar 7,7 juta hektare. Angka itupun
cenderung terus berkurang dari waktu ke waktu. Jadi, logikanya, jika luas
lahannya ajeg 7,7 juta hektar saja kita tak mungkin swasembada, apalagi
jika lahannya berkurang.
Menurut saya, karena sejauh ini pencetakkan sawah baru terbukti
jauh dari efektif, maka pemerintah harus serius mempertahankan lahan
328 KATA FADLI