Page 347 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 347
GERINDRA
& EKONOMI BAB XV
KERAKYATAN
(7)
MASYARAKAT INGIN
PRESIDEN BARU PADA 2019
UJUH puluh lima persen voters menginginkan ada Presiden
baru pada 2019. Itulah hasil polling di akun Twitter pribadi saya
akhir pekan kemarin. Dari 7.210 akun yang ikut memberikan
suara, hanya 23 persen yang tetap menginginkan Presiden saat
Tini terus menjabat. Sementara 2 persen sisanya menyatakan
masih ragu.
Hasil poling Twitter ini sejalan dengan aspirasi yang saya terima
tiap kali turun ke daerah. Jadi, baik dalam tatap muka langsung maupun
melalui dunia maya, mayoritas masyarakat menginginkan perubahan
kepemimpinan nasional.
Dalam catatan saya, dari berbagai survei, elektabilitas Presiden
Joko Widodo sebagai petahana selalu berada di bawah 50 persen. Itu
bukan angka yang bagus bagi petahana yang hampir dua puluh empat jam
mukanya disiarkan televisi dan media massa lainnya. Jadi, peluang bagi
penantang petahana sangat terbuka lebar.
Apalagi, pemilih kita makin rasional dan kritis. Menurut sebuah
survei SMRC tahun 2017, 20 persen pemilih menyatakan akan memilih
berdasarkan bukti yang nyata dari hasil kerja, dan 16,5 persen pemilih
sangat mempertimbangkan pengalaman pemerintahan. Jadi, tanpa butuh
mendengarkan kampanye dan kritik dari partai oposisi, para pemilih
rasional dan kritis kemungkinanya sangat kecil untuk memilih kembali
petahana.
Sebagai partai yang berada di luar pemerintahan, situasi ini terus
terang memberi tantangan kepada Partai Gerindra. Kami tentu tidak
ingin mengulang lagu lama bahwa partai oposisi pasti akan lebih disukai
pada Pemilu berikutnya jika orang kecewa terhadap petahana dan partai
pendukungnya. Kalau kita tengok ke belakang, hampir semua partai yang
CATATAN-CATATAN KRITIS 361
DARI SENAYAN