Page 350 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 350
Dr. Fadli Zon, M.Sc
(8)
MAS DAWAM ADALAH
PENDEKAR EKONOMI KONSTITUSI
ERPULANGNYA Berpulangnya ekonom senior Prof. Dr.
M. Dawam Rahardjo, Rabu malam, 30 Mei 2018, membawa
kesedihan untuk saya. Indonesia telah kehilangan salah satu
putera terbaiknya. Apalagi, bagi saya Dawam bukan hanya
Ppemikir besar dalam bidang ekonomi, tapi juga pemikiran
sosial, keagamaan, dan gerakan kemasyarakatan.
Saya merasa sangat kehilangan. Mas Dawam adalah pemikir ekonomi
kerakyatan. Bersama Sri-Edi Swasono dan almarhum Mubyarto, mereka
merupakan intelektual pejuang yang telah mempertahankan eksistensi
Pasal 33 UUD 1945 dari serangan para ekonom Neoliberal pada proses
amandemen konstitusi dulu.
Para ekonom Neolib yang permisif terhadap kepentingan asing ingin
menggusur pasal keramat tersebut. Namun Mas Dawam dan beberapa
ekonom nasionalis dengan gigih berusaha mempertahankannya. Meski
kemudian Mas Dawam dan Prof. Mubyarto mundur dari Tim Ahli Panitia
Ad Hoc amandemen Pasal 33, pandangan keduanya berhasil meyakinkan
publik mengenai bahaya amandemen pasal penting tersebut.
Terbukti, sesudah Reformasi telah puluhan undang-undang
yang akhirnya dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi karena dianggap
bertentangan dengan Pasal 33. Mulai dari UU Ketenagalistrikan, UU
Sumber Daya Air, UU Migas, hingga UU Koperasi. Bisa kita bayangkan,
bagaimana rusaknya negara kita hari ini jika Pasal 33 dulu berhasil
digusur?Karena jasa Mas Dawam dan kawan-kawan itulah kita masih bisa
agak membendung arus liberalisasi.
Dengan berpulangnya Mas Dawam, kita kehilangan satu lagi pemikir
ekonomi kerakyatan. Padahal kita membutuhkan lebih banyak ekonom
kerakyatan untuk membenahi arah perekonomian nasional. Pembangunan
364 KATA FADLI