Page 352 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 352
Dr. Fadli Zon, M.Sc
(9)
GALANG DANA PUBLIK
ADALAH CARA GERINDRA
UNTUK HINDARI CUKONG
NTUK memutus rantai pengaruh para cukong dan naga
dalam sistem politik Indonesia, hari Kamis lalu, 21 Juni
2018, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto
telah meluncurkan Gerakan Perjuangan. Gerakan untuk
Umengundang partisipasi publik dalam pembiayaan partai
politik tersebut merupakan salah satu langkah Partai Gerindra menjadi
sebuah partai modern yang mandiri.
Desain sistem politik dan sistem Pemilu kita telah melahirkan
konsekuensi biaya politik yang tidak murah. Sayangnya, dukungan publik
dan APBN kita terhadap pendanaan partai politik sangat kecil. Tahun lalu
dana bantuan untuk parpol hanya sebesar Rp13,5 miliar. Dana itupun harus
dibagi untuk seluruh partai. Jadi, setiap satu suara sah dalam Pemilu hanya
dihargai Rp108.
Tahun ini, sesudah ada PP No. 1/2018, dana bantuan meningkat
menjadi Rp124 miliar. Artinya, setiap suara sah dalam Pemilu dihargai
Rp1.000. Itupun sebenarnya tak bisa disebut sebagai peningkatan, karena
pada periode 1999-2004, besarannya juga sudah Rp1.000 per suara sah
yang diperoleh parpol. Hanya, pada masa Presiden SBY nilai sumbangannya
diturunkan menjadi Rp108. Dengan angka baru tadi, total sumbangan
APBN bagi parpol masih kurang dari 0,1 persen.
Jika dibandingkan dengan kebutuhan operasional partai politik di
Indonesia, besarnya bantuan APBN itu tentu sangat tak memadai. Tidak
ada separuhnya. Sebagai perbandingan, misalnya, untuk mendukung
parpol di negaranya Meksiko memberikan bantuan sebanyak 70 persen
kebutuhan operasional. Itu sebabnya setiap tahun negara menganggarkan
dana US$200 juta untuk membiayai sembilan parpol yang ada di sana.
366 KATA FADLI