Page 50 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 50
BELA UMMAT, BAB III
BELA KEADILAN
(1)
TUDUHAN MAKAR
SANGAT BERLEBIHAN
DAN KURANG MASUK AKAL
ENANGKAPAN yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya
terhadap delapan orang tokoh dan seniman dengan tuduhan
makar sangat memprihatinkan saya. Itu sebabnya, di sela-
sela acara “17th International Anti-Corruption Conference”
P(IAC) di Panama, saya ingin menyampaikan kecaman atas
penangkapan tersebut. Delapan orang yang ditangkap dengan tuduhan
makar itu adalah Sri Bintang Pamungkas, Ratna Sarumpaet, Ahmad Dhani,
Kivlan Zein, Rachmawati Soekarnoputri, Firza Huzein, Adityawarman Thaha,
dan Eko Suryo Santjojo.
Penangkapan dengan tuduhan makar terhadap orang-orang yang
namanya dikenal baik oleh publik, dan aktivitasnya mudah sekali terpantau
oleh publik, tentu saja menerbitkan tanda tanya. Saya kira polisi sedang
mempertaruhkan kredibilitasnya terkait aksi penangkapan ini.
Selain mempertaruhkan kredibilitas, penangkapan ini juga telah
menarik mundur iklim demokrasi kita. Penangkapan itu telah membungkam
kritik dan merepresi kebebasan berpendapat di muka umum. Jangan
sampai sesudah melewati fase ‘negara militer’, kini kita malah memasuki
fase ‘negara polisi’.
Hari ini kita bisa bersama-sama menyaksikan bahwa aksi damai
jutaan ummat di lapangan Monas sama sekali jauh dari kesan makar seperti
yang sebelum ini selalu didengung-dengungkan oleh polisi. Lalu di mana
reasoning-nya tuduhan makar terhadap delapan orang itu, yang tidak punya
massa, tidak punya ormas, dan tidak punya pengikut itu?! Ibu Rachmawati
itu puteri seorang Proklamator, dan ia kini bahkan memiliki keterbatasan
fisik, bagaimana bisa ia dituduh menggerakkan makar?! Ini benar-benar
kelihatan mengada-ada.
CATATAN-CATATAN KRITIS 39
DARI SENAYAN