Page 72 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 72

DIPLOMASI  BAB IV
                                                                    PARLEMEN & SDGS




                                                 (2)

                      DIPLOMASI PARLEMEN KIAN MEMAINKAN
                                       FUNGSI PENTING





                             IDANG  Tahunan Asia-Pacific Parliamentary Forum (APPF)
                             yang digelar di Intercontinental Fiji Golf Resort, Natadola,
                             Republik Fiji, resmi berakhir hari Rabu, 18 Januari 2017, kemarin.
                             Pertemuan yang dibuka oleh Perdana Menteri Republik Fiji,
                 SJosaia Voreqe Bainimarama, 15 Januari 2017 itu, ditutup dengan
                 jamuan makan malam oleh Presiden Republik Fiji, Mayjen (Purn) Jioji Konousi
                 Konrote, 18 Januari 2017.
                      Sidang Tahunan APPF ke-25 yang mengambil tema “Kerjasama
                 Parlemen untuk Perdamaian dan Keamanan” itu dihadiri oleh delegasi 19
                 negara dari 27 negara yang menjadi anggota APPF. Dari 266 anggota delegasi
                 yang hadir, 134 di antaranya adalah anggota parlemen, sementara sisanya
                 adalah para peninjau. Dalam forum tersebut, DPR RI mengirimkan tujuh
                 orang delegasi yang dipimpin oleh saya sendiri. Adapun anggota delegasi
                 lainnya adalah Dr. Nurhayati Ali Assegaf (Fraksi Partai Demokrat), Yoseph
                 Umar Hadi (Fraksi PDI-P), Dwi Aroem Hadiatie (Fraksi Partai Golkar), Rahayu
                 Saraswati Djojohadikusumo (Fraksi Partai Gerindra), Sartono Hutomo (Fraksi
                 Partai Demokrat), dan Desy Ratnasari (Fraksi PAN).
                      Sebagai ketua delegasi parlemen Indonesia, saya menilai ada banyak
                 kemajuan terkait diplomasi parlemen Indonesia yang dicapai dari Sidang
                 Tahunan APPF ke-25 di Fiji. Di awal sidang ada 39 draf resolusi yang diajukan
                 oleh 19 negara yang hadir, namun kemudian yang berhasil disepakati hanya
                 21 resolusi, di mana 6 di antaranya merupakan usulan resolusi delegasi
                 parlemen kita.
                      Ada sejumlah isu dalam resolusi yang kita ajukan, seperti isu
                 kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, ketahanan pangan,
                 dan dialog antaragama dan antarbudaya. Hampir semua draf resolusi yang
                 kita ajukan tidak mendapatkan tentangan dan catatan berarti dari negara




                                                                  CATATAN-CATATAN KRITIS  61
                                                                         DARI SENAYAN
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77