Page 73 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 73

Dr. Fadli Zon, M.Sc





                 lain, yang menunjukkan jika isu yang kita angkat mewakili problem yang
                 berkembang di kawasan.
                      Khusus mengenai isu kesetaraan gender dan pemerdayaan perempuan,
                 delegasi parlemen Indonesia bahkan merupakan pelopor yang mendapatkan
                 apresiasi penuh kali ini. Sejak Sidang Tahunan APPF ke-23 tahun 2015 di
                 Quito, Ekuador, delegasi kita telah melemparkan isu penting ini. Namun,
                 baru dalam Sidang Tahunan APPF ke-24 tahun 2016 di Vancouver, Canada,
                 isu itu diadopsi, di antaranya dengan diterimanya Woman Parliamentary
                 Meeting sebagai bagian dari agenda APPF. Itu sebabnya dalam dua tahun
                 terakhir selalu diadakan pertemuan parlemen perempuan, yang dilakukan
                 sehari sebelum pembukaan APPF.
                      Dalam APPF ke-25 ini delegasi parlemen Indonesia mengusulkan
                 agar Woman Parliamentary Meeting bukan hanya menjadi agenda resmi
                 dari Sidang Tahunan APPF saja, tapi juga mengusulkan agar keberadaannya
                 ditegaskan dalam Statuta APPF. Jadi, kita mengusulkan agar ada amandemen
                 statuta untuk menegaskan pentingnya forum parlemen perempuan ini,
                 sebagai bagian dari isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
                      Perwakilan perempuan dalam parlemen di negara-negara Asia Pasifik
                 memang masih rendah, rata-rata berada di bawah 20 persen. Bahkan khusus
                 untuk negara-negara Pasifik, rata-ratanya lebih rendah lagi, di bawah 17
                 persen. Sebagaimana halnya di Indonesia, delegasi kita mengusulkan dan
                 mendorong agar ke depannya keterwakilan perempuan dalam parlemen di
                 negara-negara Asia Pasifik bisa mencapai 30 persen. Gagasan ini mendapat
                 apresiasi penuh.

                      Perempuan memiliki peran penting bukan hanya dalam kehidupan
                 domestik, tapi juga dalam kehidupan profesional. Itu sebabnya resolusi
                 delegasi parlemen kita mengenai hal ini mendapat dukungan kuat dari
                 negara-negara lain.
                      Secara umum, ada tiga sidang paripurna dalam APPF ke-25 yang
                 membahas tiga kelompok isu. Pertama, sidang paripurna mengenai isu-isu
                 politik dan keamanan. Kedua, sidang paripurna yang mengangkat isu-isu
                 ekonomi dan perdagangan. Dan ketiga, sidang paripurna yang membahas
                 isu-isu kerjasama kawasan. Enam usulan resolusi delegasi Indonesia





                62    KATA FADLI
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78