Page 133 - EKONOMI KERAKYATAN
P. 133
EK ON OMI I KERAKY A T AN
Dalam Diskusi Dua Generasi
sepenuhnya bisa menghentikan aktivitas ekonomi. Bagi sebagian orang,
perang juga menjadi sebuah kesempatan bisa memenuhi kebutuhannya.
Misalnya berdagang senjata, yang menjadi kebutuhan utama bagi semua
pihak yang saling baku hantam ini. Kegiatan ekonomi sudah menjadi
naluri yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia untuk mencukupi
kebutuhan dalam kondisi apapun.
Indonesia yang dulu disebut Nusantara, sejak dahulu sudah
menjadi tempat hidup dan berkehidupan bagi manusia yang ditakdirkan
untuk menghuninya. Kehidupan manusia yang mendiami ribuan pulau
juga dimulai dengan hidup berkelompok, berkerajaan hingga akhirnya
menjadi sebuah negara yang diberi nama Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Berbagai aktivitas manusia untuk mencukupi kehidupannya
juga berlangsung di wilayah ini. Termasuk berbagai perebutan kekuasan
dan perang diantara kerajaan-kerajaan yang ada.
Kedatangan para pedagang Bangsa Eropa awalnya disambut
baik. Melakukan aktivitas ekonomi dengan para pedagang yang sudah
jauh-jauh datang dengan mengarungi samudra luas ini dianggap lebih
menguntungkan. Namun itu tak berlangsung lama, perebutan wilayah
perdagangan diantara sesama pendatang dari Eropa ini, akhirnya
menyulut keinginan untuk menguasai wilayah-wilayah yang bisa
mendatangkan keuntungan di Nusantara. Kekayaan alam yang dimiliki
deretan pulau di khatulistiwa ini memang menggiurkan. Hingga ada yang
menyebutnya “kepingan surga yang jatuh ke bumi”.
Kekayaan alam ini pula yang membuat ambisi dan nafsu para
pendatang ingin menguasainya. Dan penduduknya pun harus menderita
selama 350 tahun. Tak bisa lagi memanfaatkan dan menguasai kekayaan
alamnya sendiri. Semua keuntungan dibawa para penjajah. Para saudagar
pribumi dan raja-raja yang berkuasa hanya mendapatkan ‘recehnya’ saja.
Itupun kalau ada. Kesempatan untuk menjadi makmur dan sejahtera,
pupus.
Kesadaran untuk berbangsa dan bernegara akhirnya datang
dengan munculnya tokoh-tokoh intelektual serta pemuda-pemuda yang
sudah muak dengan penjajahan dan ingin berdiri sendiri menjadi sebuah
132