Page 30 - EKONOMI KERAKYATAN
P. 30

III. GAMBARAN PEREKONOMIAN ATAU
                                                              EKONOMI MAKRO SUATU NEGARA


               terhadap barang dan jasa untuk hidup di muka bumi ini. Kenyataan itu
               menyebabkan timbul transaksi-transaksi ekonomi, sehingga timbul
               perekonomian.

                     Transaksi perekonomian yang terjadi di Dermaga kecil di Sungai
               Lilin ini juga terjadi hampir di seluruh belahan bumi. Khususnya ketika
               wilayah-wilayah tertentu keberadaan perekonomiannya berada di
               bawah kekuasaan kerajaan dan atau koloni penjajahan, karena pada masa
               itu manusia belum mengenal alat tukar resmi seperti uang. Manusia
               bertransaksi berdasarkan kebutuhan yang mereka inginkan untuk bisa
               bertahan hidup.

                     Contoh, keberadaan perekonomian berada di bawah kerajaan
               tanpa koloni dan tanpa negara, yaitu Inggris. Kemudian perekonomian
               Inggris berada di bawah kekuasaan kerajaan dan negara. Keberadaan
               perekonomian Malaysia, pada awalnya berada dalam kekuasaan kerajaan
               dan koloni Inggris, kemudian berada di bawah kekuasaan kerajaan
               dan negara. Indonesia dan Amerika Serikat, contoh untuk keberadaan
               perekonomian yang pada awalnya di bawah kekuasaan koloni Belanda
               untuk Indonesia, dan koloni Inggris untuk Amerika Serikat, kemudian
               menjadi hanya di bawah kekuasaan negara.
                     Menyambung Bab I dan Bab II, Bab III mempunyai intisari tentang
               gambaran perekonomian atau ekonomi makro suatu negara, baik secara
               fakta dan teori secara singkat. Dengan demikian, Bab III tersambung
               dengan Bab I mengenai perekonomian dan dengan Bab II tentang negara.



               B.  Timbul APBN Sejak Terbentuk Suatu Negara
                     Penerimaan Negara. Sejak sebuah negara terbentuk dan bersatu
               karena telah merdeka dan berdaulat, pemerintah suatu negara seperti
               Indonesia berhak menetapkan pajak dan pungutan negara lainnya. Di
               Indonesia, pajak secara keseluruhan dipungut oleh Direktorat Jendral
               Pajak serta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Pendapatan negara dari
               dua macam sumber tersebut biasanya secara keseluruhan disebut pajak.
               Untuk pungutan negara lainnya non pajak, misalnya Dana Reboisasi,
               biasanya dilakukan oleh lembaga di Departemen Keuangan.



                                                                              23
                                                                      dpr .go.id
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35