Page 46 - EKONOMI KERAKYATAN
P. 46
III. GAMBARAN PEREKONOMIAN ATAU
EKONOMI MAKRO SUATU NEGARA
terdapat pertumbuhan ekonomi hanya relevan dengan menggerakkan
kurva AS tegak lurus ke kanan.
Strategi itu telah diungkapkan oleh analisa cerdas pada Solow
model, dihasilkan oleh Professor Robert Solow, ahli ekonomi pemenang
nobel ekonomi dari Massachusetts Technology (MIT). Solow model,
dengan menggunakan fungsi produksi untuk PDB disebut Q, yaitu Q
= f(K,L) atau Q = f(K/L, 1) atau Q = f(k), mengungkapkan bahwa Q di
setiap perekonomian dari semua negara ditentukan oleh teknologi f
dan k, dimana k = Capital-Labor Ratio. Singkatnya, jika k naik, berarti
pemakaian K meningkat, sedangkan penggunaan L menurun karena
kualitas L dan pemakaian K naik. Kondisi ini akan menyebabkan terjadi
pertumbuhan Y atau PDB atau pertumbuhan ekonomi. Juga demikian,
karena teknologi semakin maju yang berakibat meningkatkan efisiensi
dan efektivitas produksi barang atau jasa.
Dengan demikian, karena kurva vertical AS digeser ke kanan
sepanjang kurva AD yang tetap, berarti K naik karena K tambah-tambah,
tapi L semakin sedikit dalam jumlah namun semakin tinggi kualitas,
sehingga k meningkat. Juga berarti, teknologi produksi dan cara kerja
semakin tinggi yang dapat memberi hasil semakin efisien tapi efektif.
U.S.A. dan Jepang, misalnya, terutama menggunakan strategi
kedua, walaupun strategi pertama juga dimanfaatkan. China juga sama
dengan Jepang, tapi lebih banyak berhasil karena strategi pertama sebab
ekspor mengalami kenaikan yang tinggi. Negara-negara di Eropa Barat,
juga terutama menerapkan strategi kedua. Negara-negara berkembang
pada dasarnya memakai strategi pertama.
Saat ini, strategi yang dipakai di berbagai negara maju tersebut
tentu juga sudah menular ke berbagai belahan bumi lainnya. Tolok
ukurnya adalah efisiensi dan efektivitas. Termasuk bagi penduduk
dan pelaku ekonomi di Sungai Lilin, sebagai contoh kecilnya. Dengan
bertransaksi langsung menggunakan uang, tentu mereka bisa memilih
barang yang lebih berkualitas sesuai kebutuhan hidupnya. Bahkan barang
hasil pertanian yang mereka tawarkan bisa memiliki nilai lebih tinggi
dengan terbukanya kesempatan untuk menjualnya kepada pedagang
lain dan harga yang lebih kompetitif.
39
dpr .go.id