Page 250 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 250
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
awan; lebih berharga lagi kalau mengingatkan dan
diheboengkan dengan tindakan2 jang lain, jang
kesemoeanja dimaksoedkan sebagai sjarat2 dan
oesaha2 kedjoeroesan pembentoekan masjarakat
baroe di seloeroeh Asia Timoer Raya.” 508
Pimpinan Tertinggi Gunseikan memberi
nasihat pada para giin (anggota Chuo Sangi-in)
pada upacara pembukaan persidangan Chuo
Sangi-in yang pertama. Meskipun keadaan
dunia sedang genting pada saat itu, oleh karena
tengah berlangsungnya Perang Dunia II, dan
sebagai antisipasi juga bagi berlangsungnya
pemerintahan militer Jepang di Jawa di kemudian
hari kemungkinan akan lebih banyak menemui
kesukaran. Upacara pembukaan Chuo Sangi-in
dilangsungkan dengan bantuan seluruh rakyat yang
sebesar-besarnya. Maka dari itu, ia dengan gembira
sekali mengucapkan selamat kepada para anggota
Pimpinan Tertinggi
Chuo Sangi-in. Sebelum persidangan dimulai, ia
Gunseikan memberi menyatakan pandangannya dalam bentuk pesan
nasihat pada para kepada para anggota, sebagai berikut:
giin (anggota Chuo “Pertama, tentang kedudukan giin di Chuo
Sangi-in. Adapun maksud mengadakan Chuo Sangi-
Sangi-in) pada
in ialah untuk memperkuat dan menyesuaikan
upacara pembukaan Pemerintah Militer Jepang agar semakin sempurna
persidangan Chuo di jalannya. Hal ini bisa saja digunakan oleh
Sangi-in yang musuh untuk menjalankan rencana tipu muslihat,
kesukaran karena kekurangan barang-barang,
pertama
terutama akibat peperangan yang masih berlanjut,
semakin lama semakin mempersulit kehidupan
rakyat.
Kedua, yaitu mengenai sikap giin dalam
perundingan. Apabila para giin menyelidiki dan
membicarakan soal-soal perundingan, tuan-
tuan harus senantiasa memperhatikan keadaan
yang sebenar-benarnya. Menurut P.T. Gunseikan,
508 Soeara Asia, 16 Oktober 1943
dpr.go.id 248
A BUKU SATU DPR 100 BAB 04 CETAK BARU.indd 248 11/18/19 4:51 AM