Page 251 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 251
Chuo S angi-In 1942 – 1945
bagaimanapun bagus dan baiknya perundingan, jika
ditujukan kepada kehidupan yang serba nyaman
seperti masa damai (sebelum Perang Dunia II),
dengan menutup mata bahwa sekaranglah bangkit
atau runtuhnya Asia Timur Raya dan jika dilupakan
kewajiban bahwa seluruh rakyat Asia harus
mengabdikan seluruh hidupnya dan jika dilupakan,
kewajiban bahwa seluruh rakyat Asia harus
mengabdikan dirinya di tengah-tengah peperangan
Asia Timur Raya, maka perundingan serupa itu
Selain dari untuk Asia Timur Raya tidak ada gunanya sama
sekali. Selanjutnya, segala kritik yang dikeluarkan
kelompok hanya ingin mengkritik saja maka sudah bukan
Bumiputra, giin juga tempatnya lagi.
terdiri dari etnis Selain dari kelompok Bumiputra, giin
Cina yang sudah juga terdiri dari etnis Cina yang sudah menjadi
menjadi penduduk penduduk Indonesia. Giin juga harus menyadari
tujuan pemerintahan militer Jepang. Dengan
Indonesia. bantuan seluruh rakyat, tuan-tuan harus berusaha
merundingkan dengan sepenuh hati dan semangat,
bekerja bersama-sama berdasarkan cita-cita hidup
makmur bersama-sama di tanah Jawa. Camkanlah
bahwa Pemerintah Militer Jepang sangat berharap
akan hasil-hasil perundingan itu.
Singkatnya, apabila para giin sadar akan
maksud dan tujuan dari peperangan Asia Timur
Raya, dan membicarakan segala soal perundingan
dengan anggapan yang luas, maka tercapailah
maksud mengadakan Chuo Sangi-in. Dengan
demikian, tercapai pula cita-cita Pemerintah
Militer Jepang. Akan tetapi, berhasil atau tidaknya
semata-mata tergantung kepada cara bagaimana
susunan baru ini dijalankan. Saya harap supaya
para giin memusatkan pikirannya kepada hal yang
tersebut tadi, dan hendaklah tuan-tuan berusaha
sekuat tenaga untuk melakukan kewajiban dengan
sebaik-baiknya.
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 249
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
A BUKU SATU DPR 100 BAB 04 CETAK BARU.indd 249 11/18/19 4:51 AM