Page 83 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 83

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                   menunggu konstitusi ketatanegaraan yang baru, dan kemudian dicabut
                                                   pada persidangan biasa kedua tahun 1922. Mosi lain yang berhubungan
                                                   dengan penjelasan pemerintah adalah mengenai reformasi konsitusi
                                                   ketatanegaraan di Hindia-Belanda yang bersamaan dengan
                                                   pembentukan sebuah parlemen dengan wewenang legislatif penuh
                                                   dan pemerintah yang bertanggung jawab pada parlemen tersebut.
                                                   Mosi ini diajukan oleh Dwijosewoyo dan Cramer sejak persidangan
                                                   biasa kedua tahun 1918 dengan keputusan pembahasannya ditunda
                                                   karena menunggu konstitusi ketatanegaraan yang baru dan kemudian
                                                   dicabut pada persidangan biasa kedua tahun 1922.
                                                         Mosi lain yang melibatkan anggota Volksraad dari kalangan
                                                   Bumiputra adalah mengenai kesehatan masyarakat terkait perubahan
                                                   dari  Burgerlijken Geneeskundige Dienst menjadi  Dienst voor de
                                                   Volksgezondheid yang diajukan oleh Kies, Mandagie, Jayadiningrat,
                                                   dan Cramer dengan keputusan diterima. Mosi lain adalah pemberian
                                                   hak angket kepada Volksraad yang diajukan oleh Cramer, Waworuntu,
                                                   Rivai, dan Kan dengan keputusan pembahasannya ditunda karena
                                                   menunggu konstitusi ketatanegaraan yang baru dan kemudian dicabut
                                                   pada persidangan biasa kedua tahun 1922. 160
                                                         Surat-surat permohonan yang masuk ke Volksraad dalam
                                                   periode persidangan biasa kedua tahun 1922 sebanyak 34 surat
                                                   permohonan. Surat-surat tersebut dicatat secara alfabetis, dimulai
                                                   dengan abjad A untuk  Adat-toestanden (situasi Adat); B untuk
                                                   Belasting (pajak),  Benoeming negeri-hoofd (pengangkatan kepala
                                                   negeri), dan Benoemingsreglement (peraturan pengangkatan); D untuk
                                                   Duurtetoeslag (biaya tambahan); E untuk Electric gemeentebedrijf
                            Surat-surat            (perusahaan listrik kotapraja); G untuk Grond (tanah) dan Gronden
                         permohonan                (tanah); H untuk Herplaatsing in ‘s Landsdienst (penempatan kembali

                          yang masuk               di dinas pemerintah) dan Hollandsch Inlandsche school (sekolah Belanda
                          ke Volksraad             untuk Bumiputra); K untuk Klachten (keluhan); L untuk Landraadvonnis
                                                   (keputusan pengadilan negeri); M untuk Militaire Dienst (dinas militer);
                       dalam periode               O untuk Ondersteuning verzoekschrift (surat permohonan dukungan),
                   persidangan biasa               O untuk  Ontheffing (pembebasan), dan  Ontslag (pemecatan); P

                   kedua tahun 1922                untuk  Passagegelden (uang perjalanan),  Pensioen (pension), dan
                   sebanyak 34 surat               Preventieve hechtenis (penahanan preventif); S untuk Schadevergoeding
                                                   (kompensasi),  Statuten-goedkeuring (persetujuan hukum), dan
                        permohonan.                Studiebeurs (beasiswa); dan W untuk Weduwen-en wezenpensioen
                                                   (pensiun para janda dan yatim piatu). Persoalan yang terbanyak dari

                                                   160   Ibid., hlm. 8-9




                                       dpr.go.id   78





         A BUKU SATU DPR 100 BAB 02A CETAK.indd   78                                                               11/18/19   4:48 AM
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88