Page 262 - BUKU NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN
P. 262

MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
                                                        NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN



               pengelolaan perbatasan negara harus dilihat dari dua dimensi yaitu Dimensi
               Batas Wilayah Negara (Boundary Dimension) dan Dimensi Kawasan Perbatasan
               (Frontier Dimension).
                     Ia juga menekankan, kawasan perbatasan harus menjadi perhatian
               bersama, untuk itu pemerintah tidak berhenti hanya pada pembangunan zona
               inti di PLBN untuk pelayanan lintas batas (kepabeanan, imigrasi dan karantina),
               tetapi terus dilanjutkan dengan pembangunan pada zona pendukung dan
               memperlancar jalur konektivitas baik akses wilayah di perbatasan maupun
               ke negara tetangga. Diperlukan pengelolaan kawasan perbatasan yang
               lebih terintegrasi agar kawasan tersebut dapat dikembangkan sebagai pusat
               pertumbuhan ekonomi baru yang terpadu dengan wilayah sekitarnya.
                     Sebagai tindak lanjut Inpres No 1 Tahun 2021, Mendagri selaku Kepala
               BNPP akan berkoordinasi dengan Kementerian terkait dan pemerintah
               daerah pada pertengahan atau akhir Maret 2021 untuk memastikan kondisi di
               lapangan, akan melakukan peninjauan sekaligus koordinasi teknis langsung
               bersama pemerintah daerah untuk kawasan Aruk di Kabupaten Sambas,
               Kalimantan Barat;  Motaain di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur dan
               Skouw di Kota Jayapura, Papua.
                     Sementara itu Menteri PPN/Bappenas, Suharso Monoarfa, turut
               memberikan beberapa penjelasan mengenai agenda kawasan perbatasan
               dalam konteks lima arahan Presiden RI yaitu;  (1) pembangunan infrastruktur;
               (2) pengembangan sumber daya manusia; (3) penyederhanaan birokrasi; (4)
               transformasi ekonomi; (5) regulasi dan investasi.
                     Menurut Suharso Monoarfa presiden
               menyetujui untuk dilakukan pembangunan
               ekonomi di kawasan perbatasan negara di Aruk,
               Montaain dan Skouw sebagai Pilot Project.
               Konsep percepatan pembangunan ekonomi
               di tiga kawasan perbatasan adalah kawasan
               Aruk dengan isu strategis pengembangan
               pertanian (padi) dan perkebunan (lada, kelapa,
               dan jeruk) dibutuhkan prasarana dan sarana
               untk pertanian, perkebunan dan dan perikanan.
                     Kemudian kawasan Motaain dengan
               isu strategis pengembangan peternakan sapi
               dan pertanian, dibutuhkan sarana berupa




                                                                         dpr .g o.id  269
   257   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267