Page 56 - BUKU NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN
P. 56

MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
                                                        NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN



                     Selanjutnya sebagai tindak lanjut rapat koordinasi dengan komisi,  pada
               9 Februari 2021, Rachmat Gobel mengundang menteri terkait yang menangani
               pupuk bersubsidi untuk melakukan rapat konsultasi. Rapat ini dihadiri 4 menteri
               yaitu Mentan Syahrul Yasin Limpo, Menteri BUMN Erick Tohir, Menteri ESDM
               Arifin Tasrif, Menkeu Sri Mulyani dan Menperin diwakili oleh Dirjen Industri
               Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Muhammad Khayam. Dari DPR RI hadir
               pimpinan Komisi IV, VI, VII dan XI DPR RI.
                     Sebagai pimpinan rapat Rachmat  Gobel menyampaikan bahwa
               “ketahanan energi, pangan, dan air merupakan tiga tujuan utama pembangunan
               berkelanjutan  dari Sustainable Development Goals (SDGs)”. Oleh karena itu
               industri pupuk merupakan bagian yang memiliki peran sangat strategis dalam
               mewujudkan ketahanan pangan nasional. Salah satu langkah pemerintah
               dengan menetapkan kebijakan pupuk bersubsidi bertujuan untuk meningkatan
               produktivitas pertanian, sehingga kesejahteraan petani akan meningkat.
                     Dalam rapat Ia juga menyampaikan beberapa data antara lain tentang
               pengurangan subsidi pupuk dalam APBN 2021 dan kebutuhan pupuk. Alokasi
               anggaran pupuk bersubsidi dikurangi menjadi Rp 25,276 triliun dengan volume
               7,2 juta ton. Sementara  itu berdasarkan data Ditjen PSP Kementerian Pertanian
               RI kebutuhan pupuk bersubsidi sebesar 23,2 juta ton untuk 16,5 juta petani
               atau senilai Rp 67,12 triliun, sehingga kekurangan terjadi kekurangan anggaran
               sebesar Rp 41,905 triliun.
                     Kemudian dari segi penyediaan bahan
               baku, pasokan gas bumi untuk PT Pupuk
               Indonesia sampai tahun 2021 masih surplus,
               tetapi mulai tahun 2022 diperkirakan mulai
               terjadi defisit pasokan sebesar -25 MMSCFD,
               defisit -64 MMSCFD tahun 2023, -327 MMSCFD
               di tahun 2024 dan seterusnya diproyeksikan
               defisit terus meningkat hingga -286 MMSCFD
               di tahun 2028.
                     Selanjutnya mengenai harga gas ke
               pabrik pupuk. Secara umum, harga gas bumi
               rata-rata ke PT Pupuk Indonesia Persero
               sebesar US$ 6 per MMBTU, namun biaya yang
               dikeluarkan jauh lebih tinggi karena toll fee yang
               cukup tinggi.



                                                                         dpr .g o.id  51
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61