Page 108 - BUKU DARI SENAYAN UNTUK INDONESIA
P. 108

dari senayan untuk indonesia

                Syarif berpesan yang harus diutamakan adalah
            kepentingan bangsa dan negara ini. Menurut Syarif, andai
            terjadi hal yang tidak diinginkan selama presiden cuti, maka

            akan timbul persoalan lain. Maka dari itu, cuti bagi capres
            petahana  tidaklah  wajib.  “Mari  utamakan  kepentingan

            negara dan bangsa yang lebih besar,” ungkap legislator dari
            daerah pemilihan Kalimantan Barat (Kalbar) itu.
                Sisi lain, Wakil Ketua Komisi II DPR Fraksi Partai

            Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan cuti capres
            petahana bersifat tidak wajib. Cuti dapat diajukan sesuai
            jadwal yang diinginkan sehingga capres petahana Pilpres

            2019  bisa  mengajukan  kepada Komisi  Pemilihan  Umum
            (KPU) melalui Sekretariat Negara (Setneg) mengenai
            pilihan waktu akan berkampanye di tengah masa kampanye

            yang ditetapkan KPU. Hal demikian sesuai dengan Pasal
            281 dan 310 UU Pemilu.

                “Jadi, presiden memang memiliki hak cuti saat
            kampanye, tetapi sifatnya tidak wajib. Beda dengan pilkada.
            Kalau pilkada itu wajib dia cuti selama kampanye, mau

            dipakai  atau  tidak  itu  terserah  calon  kepala  daerahnya,”
            kata Riza.

                Politikus Partai Gerindra itu mengingatkan  cuti yang
            dilakukan presiden dan wapres jangan  bersamaan. Hal ini
            supaya  tidak  terjadi  kekosongan.  “Makanya  nanti harus

            diatur dalam peraturan pemerintah (PP) dan peraturan
            KPU,” paparnya.


              74
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113