Page 142 - BUKU DAULAT RAKYAT FAHRI HAMZAH
P. 142

BAB IV
                                   Dr. Fadli Zon, M.Sc
                        REFORMASI PARLEMEN DI BERBAGAI NEGARA



                 fungsi pemerintahan telah terbagi menjadi permasalahan
                 yang ada di bawah kendali Parlemen (seperti perpajakan)
                 dan yang tidak secara langsung dikontrol (bagian dari hak

                 prerogatif pemerintah).
                   Inti dari revolusi adalah untuk membangun prinsip
                 bahwa tiga cabang kekuasaan (Kerajaan, Kelompok
                 Bangsawan dan  House of Commons), bertindak secara

                 kolektif dan mengendalikan semua fungsi dari pemerintah
                 (walaupun dalam prakteknya banyak bidang tetap menjadi
                 hak prerogatif kerajaan hingga saat ini). Rasionalisasi di
                 balik menempatkan kewenangan tiga cabang kekuasaan
                 dalam parlemen adalah untuk menciptakan basis yang
                 kuat sebagai dasar legitimasi Undang-undang. Langkah-
                 langkah  hukum,  bersama-sama  diberlakukan,  menjadi

                 yang lebih unggul melampaui tindakan parlemen,
                 hak  prerogatif  kekuasaan  raja,  atau  kekuasaan  hukum
                 umum lembaga peradilan. Kesepakatan yang dicapai
                 pada tahun 1688 dan etos kedaulatan pemerintahan
                 kemudian dikompromikan, dengan perluasan hak pilih,
                 pengurangan kekuasaan kerajaan (terutama di bawah Ratu
                 Victoria), hilangnya kekuasaan setara para bangsawan
                 dalam proses legislatif, munculnya partai-partai politik di
                 tingkat nasional, dan peningkatan secara terus-menerus

                 untuk volume kerja pemerintah. Pada tahun 1850, tak





                                           135 DPR RI
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147