Page 140 - BUKU DAULAT RAKYAT FAHRI HAMZAH
P. 140

BAB IV
                                   Dr. Fadli Zon, M.Sc
                        REFORMASI PARLEMEN DI BERBAGAI NEGARA



                         bahwa ketika para kolega melihat usulan kami,
                         akan mengakui bahwa kami mengambil langkah
                         yang signifikan untuk mendukung rakyat dengan

                         memberikan  kewenangan  untuk  melakukan
                         recall.”
                   Sejarah mencatat Inggris menjadi negara demokrasi
                 modern dalam periode 1815-1914, melalui serangkaian

                 reformasi  bertahap  dan  penting.  Hak  pilih  (suffrage)
                 direformasi dalam tiga gelombang (1831-1832, 1866-1867,
                 dan 1884-1885), kemudian diselesaikan pada tahun 1919,
                 1928 dan 1948.  Selain itu, pemerintah daerah direformasi
                 tahun 1835 dan 1888. Pemerintah secara bertahap
                 dilengkapi dengan mesin negara modern; layanan sipil,
                 hukum dan pengadilan.  Transisi dari oligarki menuju

                 demokrasi modern berlangsung melalui tindakan legislatif
                 yang  independen.  Perkembangan  tersebut  dipandang
                 sebagai gerakan progresif.
                   Hari  ini,  sejarah  mengabadikan  transisi  mulus  dari

                 absolutisme kerajaan menuju absolutisme parlemen
                 (baca: demokrasi) yang begitu sentral pada pemahaman
                 refleksif  atas  Inggris.  Great Reform Act meningkatkan
                 ruang lingkup dimulainya proses membawa demokrasi
                 pada tertib konstitusi. Sebagaimana dinyatakan pengacara
                 konstitusional Inggris terkemuka, Albert Venn Dicey,





                                           133 DPR RI
   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145