Page 176 - BUKU DAULAT RAKYAT FAHRI HAMZAH
P. 176
BAB IV
Dr. Fadli Zon, M.Sc
REFORMASI PARLEMEN DI BERBAGAI NEGARA
karena luasnya ketidakpuasan dengan situasi ekonomi,
hanya akan menerima 24% dari suara, sementara partai
oposisi utama, CDU/CSU, akan menerima lebih dari 55%
suara. Namun demikian, pihak oposisi tidak dapat begitu
saja mengambil kekuasaan pemerintah, karena Konstitusi
dirancang dengan mekanisme untuk memastikan bahwa
pemerintah tidak mudah ditumbangkan, sehingga
menjamin pemerintahan yang stabil.
Konstitusi hanya memungkinkan Kanselir Federal
untuk berhenti dan disediakan kanselir baru yang dipilih
pada saat yang sama. Hal ini hanya terjadi sekali sejauh
ini, ketika Helmut Kohl mengganti Helmut Schmidt
sebagai Kanselir pada tahun 1982. Hal ini dikenal sebagai
“constructive vote of no confidence”, karena Parlemen harus
membangun koalisi mayoritas untuk memilih kanselir lain
sebelum incumbent diberhentikan dari jabatannya. Karena
itu, tidak cukup hanya mengumpulkan sebagian besar
lawan kanselir, kecuali sebagian besar ini juga menyetujui
kanselir baru pada waktu yang sama. Prosedur ini
memperkuat kemampuan kanselir baru untuk mengatur.
Tapi kanselir sendiri juga berhak untuk mengajukan mosi
kepercayaan. Apabila kanselir gagal untuk menggalang
dukungan dari mayoritas anggota Bundestag, ia berhak
mengusulkan kepada Presiden Federal supaya Bundestag
169 DPR RI