Page 219 - BUKU DAULAT RAKYAT FAHRI HAMZAH
P. 219

FAHRI HAMZAH
                                     DAULAT RAKYAT
                           Tentang Reformasi Parlemen dan Pelembagaan Demokrasi



                 paling jauh hanya dapat  disebut sebagai “co-legislator”
                 daripada “legislator” yang sepenuhnya.  110  Tidak semua ahli
                 menyetujui penggunaan  istilah  co-legislator  ini karena

                 masih  memberikan  kesan  seolah  DPD  adalah  lembaga
                 yang menjalankan fungsi legislasi. Sebenarnya, istilah co-
                 legislator itu sendiri sudah menunjukkan kedudukannya
                 yang lemah dalam bidang legislasi, karena sifatnya hanya
                 menunjang. Namun, jika dikatakan bahwa DPD tidak
                 memiliki fungsi yang bersifat legislatif sama sekali, juga
                 tidak  tepat, karena sesuai dengan latar belakang ide
                 pembentukannya,  DPD dimaksudkan  untuk bekerja di
                 bidang  legislatif. Karena itu,  tidak  perlu ada  keberatan

                 atas pemakaian istilah ini sepanjang dimaksudkan hanya
                 untuk pengertian fungsi yang “bersifat legislatif” secara
                 terbatas.

                   Penguatan peran DPD membutuhkan serangkaian
                 langkah yang strategis di masa akan datang. Konsolidasi
                 internal dalam tubuh DPD menjadi prasyarat mutlak
                 untuk menentukan arah dan strategi komunikasi politik
                 dengan pihak-pihak eksternal DPD.

                   Penentuan peran DPD sebagai bagian dari reformasi
                 parlemen, tentu tidak lepas dari proses legislasi yang ada



                 110    Asshiddiqie, Op.cit




                                           214 DPR.GO.ID
   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224