Page 25 - BUKU DAULAT RAKYAT FAHRI HAMZAH
P. 25

FAHRI HAMZAH
                                     DAULAT RAKYAT
                           Tentang Reformasi Parlemen dan Pelembagaan Demokrasi



                 dan diperebutkan oleh berbagai kekuatan dan lembaga
                 di tingkat nasional, regional dan internasional.  Kedua,
                 gagasan komunitas politik nasib - tentang kolektivitas

                 penentuan nasib sendiri - tidak lagi dapat ditempatkan
                 secara bermakna dalam batas-batas satu negara saja.
                 Beberapa kekuatan dan proses paling mendasar yang
                 menentukan  sifat peluang kehidupan  di  dalam dan  di
                 seluruh komunitas politik kini berada di luar jangkauan
                 negara-bangsa”.  Dalam  publikasi  berikutnya,  Held
                 melanjutkan dengan berpendapat bahwa “gagasan
                 komunitas yang mengatur dirinya sendiri dan menentukan
                 masa depannya sendiri - sebuah gagasan di jantung

                 pemerintahan demokratis - saat ini, adalah gagasan yang
                 bermasalah” (Held, 2006: 291– 292).

                   Dari diagnosa ini, Held (2006) mengusulkan model
                 demokrasi   kosmopolitan.    Gagasan    inti  konsisten
                 dengan diagnosisnya, bahwa demokrasi harus diperluas
                 ke tingkat regional dan global. Sementara Habermas,
                 merumuskan  dua  keharusan  berdasarkan  diagnosisnya:
                 pertama, “persyaratan untuk memperluas kemampuan
                 pengambilan keputusan politik di luar batas negara” dan
                 kedua, “perlunya memperluas prosedur demokratis di
                 luar batas negara,” yang dari sudut pandangnya berarti

                 “transnasionalisasi kedaulatan rakyat” (Habermas, 2012:
                 15-16).



                                           12 DPR.GO.ID
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30