Page 26 - BUKU DAULAT RAKYAT FAHRI HAMZAH
P. 26

BAB I
                                   Dr. Fadli Zon, M.Sc
                            ISU-ISU KONTEMPORER DEMOKRASI



                   Melanjutkan hipotesis globalisasi dan pengaruhnya
                 terhadap   demokrasi,    adalah   tentang   populisme.
                 Populisme bukan fenomena yang seragam; melainkan

                 muncul dalam berbagai bentuk di berbagai negara dan
                 pada waktu yang berbeda. Inti dari populisme, menurut
                 Cas Mudde (2004: 543), adalah bahwa partai populis dan
                 pemimpinnya membangun oposisi antara “orang-orang
                 murni” dan “para elit yang korup.” 7

                   Bagi Marxisme, populisme semula dianggap sebagai
                 kelompok marjinal dan gangguan yang berbahaya. Untuk
                 menjelaskan keberadaan gerakan populis, kaum Marxis
                 menggesernya pada batas sejarah dan sebagai keanehan
                 kontemporer  masyarakat kapitalis yang akan segera
                 diatasi. Populisme juga dipandang sebagai bahaya karena

                 menjanjikan  apa  yang  menurut  logika  Marxis,  adalah
                 bentuk emansipasi yang mustahil. Jika sifat masyarakat
                 adalah kapitalis, dan jika eksploitasi kaum proletar oleh
                 borjuasi adalah jantung dari kapitalisme, maka hanya
                 gerakan yang menangani dimensi ini yang akan efektif
                 dalam membebaskan masyarakat. Sebaliknya, suatu
                 gerakan yang diorganisir di sekitar orang-orang yang
                 bertentangan dengan kemapanan pasti akan menjadi





                 7    Fuchs and Klingemann, 2019, Ibid



                                           13 DPR RI
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31