Page 47 - BUKU DAULAT RAKYAT FAHRI HAMZAH
P. 47
FAHRI HAMZAH
DAULAT RAKYAT
Tentang Reformasi Parlemen dan Pelembagaan Demokrasi
ini adalah kepatuhan anggota masyarakat terhadap aturan-
aturan yang umumnya mengikat, yang pada gilirannya
sangat dipengaruhi oleh legitimasi rezim. Sejauh rezim
politik dipandang sah, probabilitas meningkat bahwa
keputusan politik diterima bahkan ketika seseorang tidak
setuju dengan isinya. Tanpa kepatuhan ini, demokrasi
yang tangguh tidak mungkin terwujud. Tanpa legitimasi
rezim kepatuhan tidak tercapai. 22
Legitimasi secara umum didefinisikan sebagai justif-
ikasi normatif atas rezim politik (Habermas 1996; Beetham
dan Lord 1998; Follesdal 2006; Fuchs 2011; Kriesi 2013; Van
Ham dan Thomassen 2017).
Legitimasi adalah tindak lanjut dari partisipasi politik
masyarakat. Dimana partisipasi politik tersebut sangat
ditentukan oleh cara pandang masyarakat terhadap
politik. Terkait hal ini menjadi relevan pemikiran Agamben
sebagaimana digambarkan oleh Sastrapratedja. Agamben
menggariskan dasar-dasar antropologi kehidupan politik,
dengan menunjukkan bahwa politik bersangkut paut
dengan hidup manusia. Manusia memasuki ranah politik
untuk mengangkat kehidupannya dari tingkat yang kurang
manusiawi (la vita nuda) menuju kehidupan lebih sejahtera.
22 Dieter Fuchs and Hans-Dieter Klingemann, “Globalization, Populism and Legitimacy
in Contemporary Democracy” dalam Ursula van Beek (ed.), Democracy under Threat,
st
Challenges to Democracy in the 21 Century, New York: Palgrave Macmillan, 2019
34 DPR.GO.ID