Page 52 - BUKU TAHUNAN NASDEM TETAP KRITIS DI MASA KRISIS
P. 52

Kelima,   mengatur     ritme   gerakan    bahwa DPR  merupakan lembaga
           memenangkan hati rakyat dalam setiap      pemegang kekuasaan legislatif.
           kontestasi. Pengejawantahan  visi dan
           misi partai dapat terwujud dengan         Pasal 68 UU No. 17 Tahun 2014
           memenangkan kontestasi pemilu tahun       tentang MPR, DPR, DPD, dan  DPRD
           2024, maka setiap Anggota  Fraksi         menjelaskan bahwa DPR  merupakan
           NasDem      harus     menjadi    motor    lembaga    perwakilan    rakyat   yang
           penggerak         di        daerahnya.    berkedudukan      sebagai     lembaga
           Menggelorakan     semangat    restorasi   negara. Berdasarkan Pasal 69, DPR
           melalui  identitas yang diciptakan kader   mempunyai fungsi sebagai berikut,
           militan di setiap wilayah. Karena itu,    pertama    sebagai   fungsi   Legislasi
           keberadaan Anggota  Fraksi di dapil       (Legislating), yaitu fungsi dasar yang
           menjadi sangat penting, selain untuk      dimiliki oleh lembaga legislatif  yang
           rekrutmen juga untuk  memperkuat          bertujuan agar DPR dapat membentuk
           basis     partai     dan      sekaligus   peraturan perundang-undangan yang
           meningkatkan Partai ID dan popularitas    baik, yang sesuai aspirasi masyarakat.
           Partai.                                   Kedua fungsi Anggaran (Budgeting),
                                                     selain membuat Undang-Undang, DPR

                      Cipta Legislasi                juga  berfungsi Menyusun anggaran
                                                     negara  dalam Rancangan Anggaran
           Era reformasi membawa perubahan           Pendapatan     dan   Belanja    Negara
           besar     bagi    negara     Indonesia,   (RAPBN). Ketiga ungsi Pengawasan
           khususnya kelembagaan  negara atau        (Controlling),   sebagai      lembaga
           dalam kewenangan Dewan Perwakilan         legislatif,  DPR   dianggap    sebagai
           Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).       representasi     masyarakat       yang
           Pergeseran bandul kekuasaan DPR           mempunyai tugas untuk  mengawasi
           menjadi wajah baru yang  menonjol,        jalannya pemerintahan.
           dimana  yang semula eksekutif  heavy,
           menjadi kewenangan penuh lembaga          Dalam  menjalankan fungsi legislasi
           legislatif. Presiden tidak lagi memiliki   untuk  memenuhi kebutuhan hukum
           kekuasaan tunggal dalam  membentuk        nasional, DPR RI berkomitmen selalu
           Undang-Undang       (UU).    Hal     ini  transparan dalam membahas  RUU,
           dipertegas dalam Pasal 5 ayat 1 UUD       selain  itu juga harus terbuka terhadap
           Tahun 1945 pasca amandemen, yaitu         masukan atau aspirasi publik, serta
           “Presiden      berhak      mengajukan     dilaksanakan sesuai dengan peraturan
           rancangan undang undang  kepada           perundang-undangan. Hal  inilah yang
           Dewan Perwakilan Rakyat”. Lebih lanjut    akan  menjadi salah satu tolok ukur
           pada  Pasal  20  ayat  1  yaitu  “Dewan   rakyat dalam  menilai kinerja Program
           Perwakilan      Rakyat      memegang      Legislasi    Nasional      (Prolegnas).
           kekuasaan      membentuk       undang-    Prolegnas digunakan untuk menghitung
           undang”.  Perubahan  ini  terlihat  jelas   berapa jumlah RUU yang direncanakan


                                                  33
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57