Page 68 - BUKU NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN EDISI KE-2
P. 68
KEPENTING AN NASIONAL D AN A GEND A PEMBANGUNAN
dunia. Dengan konsep OVOP ini, daerah menetapkan produk yang memiliki
keunikan, kemudian dikembangkan guna mendapatkan nilai tambah yang
lebih tinggi. Ini memberikan kontribusi pendapatan cukup besar bagi
daerah, karena produknya memiliki keunggulan dan bahkan bisa masuk di
pasar internasional.
Menurut Prof. Dr. Morihiko Hiramatsu yang merupakan perintis konsep
OVOP, ada tiga prinsip utama yang harus menjadi perhatian. Prinsip ini
berdasarkan pengalaman Morihiko saat mengembangkan konsep OVOP
ketika menjabat sebagai Gubernur Oita, Jepang pada 1980. Pertama
adalah semangat local yet global yang bermakna menghasilkan produk
atau jasa yang bernilai lokal dan dapat diterima secara global. Kemudian
melaksanakannya dengan cara meningkatkan kualitas produk melalui
pelatihan teknis peningkatan mutu dan desain.
Kedua, reliance and creativity yang berarti memanfaatkan potensi yang
dimiliki secara kreatif dengan usaha yang mandiri. Ketiga, human resource
development yaitu mengembangkan kapasitas dan kompetensi masyarakat
agar memiliki semangat untuk kreatif dan mampu menghadapi berbagai
tantangan perkembangan zaman.
Produk yang dipilih untuk dikembangkan tidak harus selalu dalam
bentuk tangible product (berupa barang dan jasa), tapi bisa juga dalam
bentuk intangible product, misalnya mengangkat kesenian dan kebudayaan
lokal yang khas, atau mengembangkan potensi sumber daya alam untuk
pariwisata.
Di Indonesia terdapat sekitar 74.000 desa yang memiliki keunikan atau ciri
khas. Mayoritas desa ini eksis dengan berbagai kultur dan sektor pertanian
atau agrikultur. Dengan kultur tersebut, sangat potensial dikembangkan
OVOP, dan Pemda mempunyai peran yang sangat strategis untuk ini.
Peluang untuk mengembangkan produk lokal berbasis OVOP ini
semakin terbuka dengan kian meningkatnya alokasi untuk Dana Desa dan
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 (PP 11 Tahun
2021) tentang Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) pada 2 Februari 2021. Ini
merupakan stimulus untuk mengembangkan produk dan kewirausahaan
lokal yang berbasis UMKM.
“Selain mengembangkan wawasan kewirausahaan, Gubernur, Bupati
dan Walikota perlu mempunyai kemampuan memainkan fungsi sebagai
dirigen seperti dalam orchestra, mengkoordinir berbagai instansi yang ada,
termasuk instansi perwakilan pemerintah pusat. Sesuai dengan UU No.23
Tahun 2014 Tentang Pemerinta Daerah, Forum Koordinasi Pemerintah
Daerah atau Forkopimda harus dihidupkan,” kata Rachmat Gobel.
50