Page 63 - BUKU NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN EDISI KE-2
P. 63

KIPRAH TAHUN KEDUA WAKIL KETUA DPR/KORINBANG DR. (H.C.) RACHMAT GOBEL

                    (Pemkab) yang di-review,  369 (98%) diantaranya  masuk  dalam  katagori
                    belum mandiri. Baru 8 kabupaten yang masuk katagori menuju mandiri dan
                    satu kabupaten masuk katagori mandiri.


                    Klasifikasi Indek Kemandirian Fiskal (IKF) Tahun 2020


                       Status         Provinsi            Kabupaten              Kota
                        IKF
                                  Jumlah     (%)      Jumlah      (%)      Jumlah     (%)
                     Belum Mandiri   10      30%       369       98%        64        70%
                       Menuju      16        49%        8         2%        26        28%
                       Mandiri
                       Mandiri      7        21%        1        0,26%       2        2%
                       Sangat       0        0%         0         0%         0        0%
                       Mandiri
                       Jumlah      33       100%       378       100%       92       100%

                    Sumber: BPK-Laporan Hasil Review Atas Kemandirian Fiskal Pemda Tahun 2020


                       Di  wilayah  perkotaan, meski  terlihat  lebih  baik,  jumlah  yang  masuk
                    dalam katagori belum mandiri masih besar. Dari 92 LKPD pemerintah kota
                    (Pemkot) yang di-review, 64 (70%) tergolong belum mandiri. Baru 26 kota
                    yang masuk katagori menuju mandiri dan 2 berhasil masuk dalam katagori
                    mandiri.
                        Pada tingkat provinsi, dari 33 LKPD pemerintah provinsi (Pemprov) yang
                    di-review, baru 7 (21%) yang sudah tergolong mandiri. Sisanya, 16 provinsi
                    (49%) tergolong menuju mandiri, 10 provinsi (30%) belum mandiri.
                       Data-data itu memberikan gambaran,  perlu  upaya yang lebih  keras
                    untuk  memacu percepatan pembangunan  daerah. Tidak  sebatas untuk
                    mencapai tujuan otonomi daerah yaitu pengembangan dan pembangunan
                    untuk kesejahteraan masyarakat yang lebih merata, juga untuk memperkuat
                    fondasi dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
                       Dalam  kunjungannya  ke berbagai  daerah,  menurut  Rachmat Gobel,
                    terlihat  bahwa  sebetulnya  potensi untuk  mempercepat  pengembangan
                    ekonomi daerah sangat terbuka. Namun diakui,  tantangan yang dihadapi
                    tidak kalah besar, baik terkait kualitas dan kesiapan sumber daya manusia,
                    infrastruktur, kapasitas anggaran daerah maupun partisipasi masyarakat.
                       Untuk   mengatasi    berbagai   tantangan   tersebut,  Pemda    harus
                    mengembangkan  cara berpikir  yang lebih  terbuka. Perlu  disadari,
                    pembangunan  adalah  suatu  usaha  yang  sistematik  dari  berbagai  pihak


                                                       45
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68