Page 65 - BUKU NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN EDISI KE-2
P. 65
KIPRAH TAHUN KEDUA WAKIL KETUA DPR/KORINBANG DR. (H.C.) RACHMAT GOBEL
daerah menjadi sangat penting agar mampu melihat setiap potensi yang
sesuai karakteristik wilayahnya.
“Dengan menggunakan sudut pandang kewirausahaan, akan banyak
sekali potensi daerah yang akan terkuak dan dapat dikembangkan untuk
peningkatan kesejahteraan, penciptaan lapangan kerja seperti melalui
sektor industri dan pariwisata maupun pertanian,” katanya.
Mengembangkan sektor usaha menjadi sangat penting,
tidak hanya terkait dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan
lapangan kerja, tapi juga untuk memperkuat basis Pendapatan Asli Daerah
(PAD) dalam APBD. Pengembangan sektor usaha juga sekaligus bisa
mendorong pengembangan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan
Usaha Milik Desa (Bumdes). Dengan demikian, keuangan daerah akan lebih
mandiri sehingga ketergantungan pembangunan daerah terhadap dana
APBN berkurang.
Setiap Pemda perlu mempunyai analisa tentang peluang usaha.
Disamping mendorong investor swasta, Pemda harus bisa mengembangkan
BUMD yang berbasis potensi atau kearifan lokal. Dalam hal ini, menjalin
kemitraan strategis seperti dengan BUMN dan pembentukan BUMD dapat
menjadi pilihan kebijakan untuk optimalisasi potensi ekonomi di daerah.
Menurut Rachmat Gobel, dari sejumlah program yang ia coba kembangkan
di Dapil (Provinsi Gorontalo) dan sejumlah daerah lainnya, peluang
mengembangkan kemitraan strategis ini cukup besar. Banyak BUMN dan
lembaga pemerintah, termasuk swasta tertarik untuk mempunyai mitra di
daerah.
“Ada sejumlah proyek percontohan yang telah saya kembangkan
bersama LSM dan organisasi kepemudaan untuk mendorong kemitraan
strategis BUMN dengan sejumlah kelompok tani dan UMKM. Hasilnya
mengembirakan,” kata Rachmat Gobel.
Pengembangan Produk Lokal
Salah satu kunci utama mengembangkan kemitraan strategis adalah
kemampuan Pemda dalam mengidentifikasi kearifan dan budaya lokal
yang dapat dikembangkan menjadi modal peningkatan daya saing. Dengan
keragaman budaya yang begitu luas, daerah mempunyai potensi untuk
mengembangkan produk lokal, baik di sektor pertanian, industri kerajinan
maupun pariwisata.
Banyak negara yang telah berhasil menjadikan pengembangan produk
lokal sebagai daya dorong pertumbuhan ekonomi daerah. Konsep ini
dikenal sebagai one village one product (OVOP) dan kini semakin populer di
47