Page 99 - BUKU NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN EDISI KE-2
P. 99
KIPRAH TAHUN KEDUA WAKIL KETUA DPR/KORINBANG DR. (H.C.) RACHMAT GOBEL
tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD atau MD3. Pada pasal 69 ayat 2 UU ini
disebutkan, dalam menjalankan fungsi representasi rakyat, anggota DPR RI
harus berperan mendukung upaya pemerintah dalam melaksanakan politik
luar negeri.
“Tugas diplomasi merupakan amanah yang dipikul anggota DPR, ikut
membangun kerjasama yang erat dengan berbagai negara. Seiring kian
derasnya arus globalisasi, peran dan dukungan diplomasi DPR RI sebagai
lembaga parlemen menjadi kian strategis agar kerjasama luar negeri
berjalan efektif dan aspirasi rakyat yang menjadi kepentingan nasional bisa
terus terjaga,” kata Rachmat Gobel.
Dalam menjalankan fungsi diplomasi parlemen, Rachmat Gobel terlihat
lebih fokus pada upaya menggalang kerjasama dalam meningkatkan
daya saing Indonesia seperti melalui kerjasama pengembangan teknologi
dan pengembangan pasar sektor unggulan seperti industri manufaktur
dan pertanian. Hal ini tercermin pada agenda delegasi parlemen yang
dipimpinnya, dimana lebih banyak membicarakan penjajakan kerjasama di
sektor tersebut.
“Kita perlu membangun kerjasama agar bisa memanfaatkan keunggulan
negara lain dalam upaya memperkuat daya saing kita dan sekaligus
membuka peluang pasar yang lebih besar bagi produk unggulan kita,” kata
Rachmat Gobel mengenai misi diplomasinya.
Kunjungan Muhibah Ke Turki
Hubungan diplomatik Indonesia-Turki telah berlangsung sejak 1950.
Kantor Kedutaan Besar Indonesia sudah berdiri di Ankara pada 1958. Selama
ini, hubungan Indonesia-Turki sudah terjalin erat, namun di bidang ekonomi
belum berkembang sesuai dengan potensi yang ada. Neraca perdagangan
Indonesia-Turki baru sekitar US$ 1,5 miliar, jauh di bawah angka yang
seharusnya bisa dicapai. Dengan total Gross Domestik Product (GDP)
gabungan yang lebih dari US$ 1.800 miliar --Indonesia US$ 1.050 miliar dan
Turki US$ 761 miliar-- nilai perdagangan kedua negara berpotensi untuk
ditingkatkan minimal menjadi US$ 10 miliar.
Dalam 20 tahun terakhir ini, ekonomi Turki tumbuh pesat, pendapatan per
kapita naik 3 kali lipat dari US$ 3.000 pada tahun 2000 menjadi US$ 4 9.000
pada 2020. Negara ini berhasil naik dari middle income country menjadi
middle upper income country. Dengan total GDP sekitar US$ 761 miliar dan
penduduk 80 juta orang, Turki merupakan pasar potensial bagi Indonesia,
sekeligus alternatif pintu masuk ekspor ke pasar Uni Eropa.
81