Page 95 - BUKU NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN EDISI KE-2
P. 95

KIPRAH TAHUN KEDUA WAKIL KETUA DPR/KORINBANG DR. (H.C.) RACHMAT GOBEL

                       Untuk  infrastruktur ditargetkan pembangunan  jaringan  irigasi  seluas
                    5.000 hektare, pembangunan bendungan lanjutan 33 unit dan bendungan
                    baru 4 unit. Selanjutnya rehabilitasi jaringan irigasi seluas 100.000 hektare
                    oleh pusat dan 93.330 hektare oleh daerah, pengembangan 200 unit lumbung
                    pangan, 66 pelabuhan perikanan, dan 90 balai benih di daerah.
                       Rencana kerja strategis untuk  mencapai  target tersebut antara lain
                    meningkatkan efektivitas program Kawasan Sentra Produksi Pangan (Food
                    Estate), mengarahkan subsidi pupuk lebih tepat sasaran lewat penggunaan
                    Kartu Tani. Mendorong restorasi lahan gambut,  perlindungan  hutan,
                    pengelolaan  air, pengendalian aktivitas pembakaran hutan, dan promosi
                    praktik pertanian berkelanjutan.
                       Pemerintah juga akan melakukan perbaikan kebijakan terkait importasi
                    produk  pangan strategis dengan meningkatkan akurasi data produksi
                    pangan nasional dan alokasi impor dengan menggunakan Neraca Komoditas
                    pada Sistem Indonesia National Single Window (INSW).


                    Anggaran Koperasi dan UMKM
                       Untuk UMKM, pemerintah dan DPR berkomitmen untuk terus mendukung
                    kelompok pelaku  usaha  ini  agar mampu  bertahan, berkembang, dan
                    bertumbuh  di  tengah tantangan pandemi  dan transformasi pemulihan
                    ekonomi. Sebagai penyumbang terbesar terhadap PDB,  sektor ini berperan
                    penting bagi pemulihan ekonomi nasional.
                       Alokasi dana APBN 2022 untuk klaster UMKM mencapai Rp  95,87
                    triliun. Pemerintah juga menyiapkan  berbagai program seperti subsidi
                    bunga, penempatan dana pemerintah pada bank umum untuk mendukung
                    perluasan kredit modal kerja dan restrukturisasi kredit UMKM, penjaminan
                    kredit modal kerja UMKM.  Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM), Bantuan
                    Tunai  untuk  PKL  dan  Warung  (BT-PKLW), dan  insentif  PPh  Final  UMKM
                    Ditanggung Pemerintah.
                       Rachmat Gobel memberi perhatian besar terhadap anggaran UMKM ini.
                    Ia meminta, realisasi dan penyerapan dana untuk sektor ini harus lebih
                    ditingkatkan. Sering terjadi  selama ini,  serapannya tergolong lambat dan
                    rendah.
                       “Realisasi dukungan UMKM belum maksimal, padahal sektor ini punya
                    peran penting bagi pemulihan ekonomi. Kondisi ini terjadi karena belum
                    ada  konduktor yang kuat dalam  menyatukan  kebijakan pengembangan
                    KUMKM,” kata Rachmat Gobel.
                       Keprihatinan Rachmat Gobel tersebut bisa dipahami karena realitanya
                    memang penyerapan anggaran UMKM sering terhambat. Tidak hanya dana


                                                       77
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100