Page 94 - BUKU NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN EDISI KE-2
P. 94
KEPENTING AN NASIONAL D AN A GEND A PEMBANGUNAN
dengan konsep result based dan efisiensi kebutuhan dasar, serta antisipatif
terhadap berbagai tekanan atau dikenal automatic stabilizer.
Kebijakan belanja subsidi diarahkan lebih tepat sasaran. Sistem integrasi
dan penyempurnaan data harus dibangun agar mekanisme penyaluran
subsidi energi, bantuan sosial, subsidi pupuk bisa menggunakan basis data
NIK dan alamat (by name by address).
Kebijakan belanja negara juga ditujukan untuk memperluas akses
permodalan UMKM dan koperasi melalui subsidi bunga KUR, menyediakan
anggaran subsidi perumahan untuk mendukung penyediaan rumah bagi
MBR, dan pemberian insentif perpajakan melalui subsidi pajak ditanggung
pemerintah (DTP).
Terkait dengan meningkatkan belanja negara untuk TKDD dan penguatan
kualitas desentralisasi fiskal, perlu upaya mendorong belanja infrastruktur
daerah melalui creative financing. Kemudian memperkuat sinergikan
anggaran TKDD dan belanja K/L dalam pembangunan SDM (terutama sektor
pendidikan dan kesehatan). Selanjutnya melakukan reformasi APBD melalui
implementasi Standar Harga Satuan Regional (SHSR) dan penyempurnaan
Bagan Akun Standar (BAS).
Alokasi Anggaran Ketahanan Pangan
Terkait dengan bidang pembangunan dan industri ada 3 sektor yang
mendapat alokasi anggaran cukup besar yaitu sektor ketahanan pangan,
infrastruktur dan UMKM. Sektor ketanahan pangan termasuk yang mendapat
prioritas tinggi. Berdasarkan data Nota Keuangan beserta RAPBN 2022,
sektor ini mendapat alokasi Rp 76,9 triliun. Sebagian besar dialokasikan
melalui belanja kementerian dan lembaga (K/L) seperti Kementan dan
KKP dan Kemen PUPR terkait irigasi pertanian. Belanja non-K/L antara lain
dialokasikan untuk subsidi pupuk, subsidi bunga kredit resi gudang, dan
antisipasi atas stok beras pemerintah dan stabilisasi harga pangan.
Sasaran yang hendak dicapai melalui anggaran sektor pangan ini antara
lain; target nilai tukar petani (NTP) dan nilai tukar nelayan (NTN) masing-
masing pada kisaran 102-104 dan 102-105 pada tahun 2022.
Melalui anggaran ketahanan pangan ini, pemerintah menargetkan
sasaran strategis dengan meningkatkan produksi komoditas pangan antara
lain; produksi padi 57,5 juta ton, jagung 26,0 juta ton, daging sapi dan kerbau
(karkas) sebanyak 0,59 juta ton. Kemudian bantuan kapal perikanan 75 unit,
bantuan alat penangkap ikan ramah lingkungan 1.000 unit, pengembangan
10 korporasi nelayan.
76