Page 322 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 322

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                         8.  Komisi VIII membidangi Departemen Kesehatan, Departemen
                                                            Sosial, Peranan Wanita dan BKKBN. Pimpinannya, Ketua
                                                            F-PP, Wakil-wakil Ketua berturut-turut: F-ABRI, F-KP, F-KP,
                                                            dan F-PP.
                                                         9.  Komisi IX membidangi Departemen Agama, Departemen
                                                            Pendidikan  dan  Kebudayaan,  Pemuda  dan  Olah  Raga.
                                                            Pimpinannya, ketua : F-KP, Wakil-wakil Ketua berturut-turut:
                                                            F-ABRI, F-KP, FDI dan F-PP.
                                                         10. Komisi  X  membidangi  PPN,  KLH,  Riset  dan  Teknologi,
                                                            Bappenas, BPPI, LIPI, BPS, Batan, BKSPN, Lapan dan DPAN-
                                                            RAI. Pimpinannya, Ketua : F-ABRI, F-KP, F-KP dan F-PP.
                                                         11.  Komisi APBN, membidangi semua Departemen dan non-
                                                            departemen. Pimpinannya, Ketua : F-ABRI, Wakil-wakil Ketua
                                                            berturut-turut: F-KP, F-KP, FDI dan F-PP.
                                                         12. Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSP), urusan hubungan
                                                            dan kerjasamanya dengan parlemen Negara lain. Pimpinannya,
                                                            Ketua: F-KP, Wakil-wakil Ketua berturut-turut: F-ABRI, F-KP,
                                                            FDI, dan F-PP.
                                                         13. Badan Urusan Rumah Tangga (BURT), urusan rumah tangga
                                                            DPR, anggaran dan agenda persidangan. Pimpinannya Ketua
                                                            : F-KP, Wakil-wakil Ketua berturut-turut: F-ABRI, F-KP, FDI
                                                            dan F-PP.


                                                         Dari 13 komisi (termasuk BKSAP dan BURT), F-PP mendapat tiga
                                                   ketua, F-PDI satu, F-ABRI dua, yang tujuh lagi jatahnya F-KP. Setiap
                                                   pergantian pimpinan komisi berlangsung, F-PP mengalami perpecahan
                                                   sebagai akibat terjadinya kemelut dalam tubuh DPP-PPP. Untuk tahun
                                                   sidang 1985-1986, kegoncangan dalam F-PP terlihat ketika menetapkan
                                                   susunan pimpinan komisi-komisi dari F-PP.
                                                         Ketika Sidang Paripurna DPR-RI tanggal 28 Agustus 1985 yang
                                                   dipimpin Wakil Ketua M. Kharis Suhud, terjadi kejutan di kalangan
                                                   anggota dan F-PP. Pada sidang tersebut H. Kharis Suhud mengumumkan
                                                   susunan pimpinan F-PP yang belum pernah dimusyarawahkan. Satu
                                                   jam kemudian, Nurhasan Ibnu Hadjar dan Djafar Siddiq mengirimkan
                                                   surat kepada pimpinan DPR yang mengatakan susunan F-PP tersebut
                                                   tidak sah dan melanggar konstitusi karena belum dibicarakan dan
                                                   belum disahkan DPP-PPP. Harian Kompas terbitan 29 Agustus 1985
                                                   dengan judul “Susunan Baru Pimpinan F-PP Dianggap Kontroversial“,
                                                   mengawali beritanya seperti berikut ini.





                                       dpr.go.id   320





         Bab V.indd   320                                                                                           11/21/19   18:19
   317   318   319   320   321   322   323   324   325   326   327