Page 323 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 323
DEWAN PER WAKILAN R AKYAT
REPUBLIK INDONE SIA PERIODE 1982- 1987
“Luka lama” yang dialami Fraksi Persatuan
Pembangunan (F-PP) di DPR seolah kambuh
kembali, setelah pimpinan DPR dalam Sidang
Paripurna hari Rabu mengumumkan susunan dan
personalia pimpinan F-PP yang baru.
Kemelut dalam tubuh F-PP masih terlihat pada persidangan
berikutnya (Kamis dan Jumat) ketika acara penetapan pimpinan komisi-
komisi jatah F-PP. Dalam beberapa komisi timbul dua calon (calon
rangkap) dari F-PP. Pimpinan F-PP dengan surat nomor : KA.01/591/F.
Perst/VIII/1985, tanggal 28 Agustus 1985, yang ditandatangani Drs.
Sudardji (Ketua) dan Drs. H.B.T. Achda (Sekretaris) telah menetapkan
nama-nama calon pimpinan setiap komisi. Tetapi di dalam persidangan
nama-nama calon itu mendapat tantangan. Perincian nama-nama
calon tersebut adalah sebagai berikut : Di Komisi I, jurubicara F-PP
Saat terpilih, Mustafa Hafaz mengajukan Drs. H.M. Zamroni sebagai Ketua, tapi
Amirmachmud pembicara F-PP H. Ali Thamrin, S.H. mengajukan calon Des. H. Romas
masih menjabat Djajaseputra. Akhirnya, dilakukanlah voting (pemungutan suara) di
sebagai Menteri kalangan anggota Komisi I, Drs. H. M. Zamroni terpilih sebagai Ketua.
Dalam Negeri, Kasus yang hamper sama terjadi juga di Komisi VII dan XI. Di Komisi
jabatan di lembaga VII, Pimpinan F-PP menunjuk H.M. Dasrif Nasution sebagai ketua
eksekutif yang akan tetapi Ketua Umum DPP, PPP Dr. H.J. Naro, S.H., menunjuk
dipegangnya sejak Thaheransyah Karim. Setelah diadakan urun rembug oleh Pimpinan
1969. DPR (Drs. Hardjantho Sumodisastro), akhirnya disepakati H.M.
Dahrid Nasution sebagai Ketua Komisi VII. Di Komisi XI, Pimpinan
F-PP menunjuk Drs. H.M. Abdul Gani, MA sebagai Wakil Ketua, tetapi
kelompok dari DPP PPP menunjuk Soelaiman Fadili, BA. Setelah
diadakan urun rembug oleh Pimpinan DPR (H. Nuddin Lubis) dengan
kedua calon, akhirnya terpilihlah Drs. H.M. Abdul Gani, MA sebagai
Wakil Ketua.
Saat terpilih, Amirmachmud masih menjabat sebagai Menteri
Dalam Negeri, jabatan di lembaga eksekutif yang dipegangnya sejak
1969. Salah satu dari tiga jenderal AD yang berperan penting di balik
lahirnya Supersemar pada 11 Maret 1966 ini dikenal sebagai seorang
loyalis Presiden Soeharto karena kedekatan hubungannya dengan
penguasa Orde Baru tersebut sejak sama-sama masih menjadi tentara.
Selama memimpin Departemen (kini Kementerian) Dalam Negeri,
yang mengawasi pemerintahan daerah dan organisasi-organisasi
tingkat lokal, Amirmachmud mengembangkan reputasi sebagai orang
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 321
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
Bab V.indd 321 11/21/19 18:19