Page 325 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 325

DEWAN PER WAKILAN R AKYAT
                                                                       REPUBLIK  INDONE SIA  PERIODE 1982- 1987



                                                   maju  dan  pesat.  Kendati  demikian,  terbukanya  itu  harus  dengan
                                                   prinsip. Kalau orang ingin mempersoalkan pemerintahan, ukurannya
                                                   harus ada. Misalnya, Pelita dan GBHN. Ukuran lainnya secara moral
                                                   dan moril adalah Pancasila, UUD 1945, sistem politik, serta selalu harus
                                                   dikaitkan dengan wawasan Nusantara. Bagi  mereka yang ekstrem,
                                                   yang mau membicarakan buan pelaksanaan dari Pancasila, tidak perlu
                                                   dilayani oleh DPR.
                                                         Keinginannya  melanjutkan  kebijakan  Adam  Malik  tersebut
                                                   kembali  ia  ungkapkan  setelah  terpilih  secara  aklamasi  sebagai
                                                   Ketua DPR/MPR. Kepada para wartawan, dia menyatakan bahwa
                                                   Pimpinan DPR/MPR periode 1982-1987 bertekad untuk melanjutkan
                                                   kebijakan “pintu terbuka”. Ditegaskannya, bahwa politik pintu terbuka
                                                   tersebut harus dengan catatan agar tidak ngelantur. Catatan yang
                                                   dimaksudkannya ialah berpegang pada prinsip masih dalam batas-
                                                   batas Pancasila, hukum, dan kepentingan rakyat. Dia pun tidak akan
                                                   segan-segan memberikan koreksi bila ada yang menyimpang.
                   Presiden Soeharto
                                                         Ternyata, komitmen pimpinan baru DPR/MPR melanjutkan
                       mengharapkan                kebijakan politik pintu terbuka tersebut mendapat dukungan dari
                       kebijakan yang              Presiden Soeharto. Hal ini terungkap saat Pimpinan DPR/MPR yang
                        dilakukan DPR              baru  terbentuk,  dipimpin  ketuanya,  Amirmachmud,  mengadakan

                          itu tetap saja           kunjungan guna memperkenalkan diri dan mengadakan konsultasi
                       dilangsungkan.              dengan  Presiden  di  Bina  Graha  pada  4  Oktober  1982.  Presiden
                                                   Soeharto mengharapkan kebijakan yang dilakukan DPR itu tetap saja
                                                   dilangsungkan. Meskipun demikian, harus mempunyai prinsip jangan
                                                   ngawur dan jangan seperti tong sampah. Amirmachmud mengatakan,
                                                   prinsip yang dibawa ke DPR adalah berdasarkan Pancasila dan UUD
                                                   1945, dengan pelaksanaannya GBHN. Prinsip pintu terbuka itu tidak
                                                   membawa kotoran atau racun  ke dalam forum pembicaraan. Presiden
                                                   menginginkan agar DPR berani meluruskan apa yang seharusnya lurus
                                                   kepada jalan yang lurus.
                                                         Rangkap  jabatan  eksekutif  dan  legislative  sekaligus  yang
                                                   disandang Amirmachmud baru berakhir pada 13 November 1982,
                                                   yakni saat ia menserahterimakan jabatan Mendagri kepada Menteri
                                                   Sekretaris Negara Sudharmono.















                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   323
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab V.indd   323                                                                                           11/21/19   18:19
   320   321   322   323   324   325   326   327   328   329   330