Page 353 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 353

DEWAN PER WAKILAN R AKYAT
                                                                       REPUBLIK  INDONE SIA  PERIODE 1982- 1987



                                                         Dalam konstatasi ketatanegaraan sesuai dengan Undangundang
                                                   Dasar  1945,  beserta  peraturan  perundangan  yang  berlaku,  maka
                                                   DPR sesungguhnya mempunyai kedudukan yang kuat, karena DPR
                                                   tidak  dapat  dibubarkan  oleh  Presiden.  Dan  disamping  itu  dalam
                                                   melaksanakan tugas dan wewenangnya, DPR rnerniliki pelbagai hak,
                                                   baik hakhak DPR sebagai suatu Lembaga maupun hak yang melekat
                                                   kepada masingmasing pribadi Anggota Dewan, pengoperasionalan
                                                   pelbagai hak tersebut, dilaksanakan sesuai prosedur dan’ ketentuan
                                                   yang ditetapkan, yang diatur dengan jelas dalam Tata Tertib DPR.
                                                         Jadi  dalam  rangka  melaksanakan  tugastugasnya,  dengan
                                                   landasan  hakhak  yang  dipunyai,  maka  DPR  dapat  mengundang
                                                   Pemerintah termasuk KOPKAMTIB untuk berdialog dan berdiskusi
                                                   membahas sesuatu masalah. Bahkan apabila DPR beranggapan bahwa
                                                   Presiden melanggar Haluan Negara dan Undangundang Dasar 1945,
                                                   maka  DPR  dapat  menyampaikan  Memorandum  kepada  Presiden
                                                   untuk mengingatkannya. Dan apabila Memorandum tersebut tidak
                                                   diindahkan oleh Presiden, maka DPR dapat meminta MPR untuk
                                                   mengadakan  Sidang  Istimewa  guna:  minta  pertanggung  jawaban
                                                   Presiden.


                                                         8.   Hasil Muktamar Ke-27 Nahdhatul Ulama di Situbondo,
                                                         8-13 Desember 1984
                                                         Dewan  melalui  Pimpinannya,  mengucapkan  “Selamat”  atas
                                                   suksesnya Muktamar Nahdlatul Ularna, dengan pengukuhan keputusan
                       Bahkan apabila              Musyawarah  Nasional  Alim  U1ama  tahun  1983,  khususnya  yang
                   DPR beranggapan                 berkaitan dengan penerimaan Pancasila sebagai azas perjuangan
                      bahwa Presiden               Nahdhatul Ulama dan dengan pernyataan sikap Nahdhatul Ulama
                  melanggar Haluan                 untuk kembali kepada Khittah 1926 yang berarti bahwa Nahdhatul
                            Negara dan             Ulama telah melepaskan kehadirannya dari kehidupan sebagai suatu

                      Undangundang                 organisasi Sosial Keagamaan. Hal ini jelas akan memberikan luang
                            Dasar 1945,            kesempatan yang lebih luas bagi Nahdhatul Ulama untuk memberikan
                     maka DPR dapat                sumbangan  pikiran  serta  usaha  yang  nyat.a  bagi  pengembangan
                      menyampaikan                 kesejahteraan sosial dan peningkatan keimanan dan ketaqwaan Umat
                        Memorandum                 Islam Indonesia yang sangat besar manfaatnya bagi partisipasi Umat
                                                   Islam Indonesia dalam pembangunan Nasional.
                                  kepada
                       Presiden untuk

                  mengingatkannya.







                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   351
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab V.indd   351                                                                                           11/21/19   18:19
   348   349   350   351   352   353   354   355   356   357   358