Page 111 - BUKU MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
P. 111

SATU TAHUN KIPRAH WAKIL KETUA DPR KORINBANG DR (HC) RACHMAT GOBEL

                    menjadi Undang-Undang (UU) tentang Kebijakan Keuangan
                    dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi
                    Covid-19 pada 12 Mei 2020. UU ini memberi payung hukum
                    yang kuat bagi pemerintah untuk melakukan  berbagai
                    terobosan pengelolaan keuangan negara untuk menangani
                    pandemi Covid-19 dan berbagai dampak sosial ekonominya.
                       Pasal  krusial  pada  UU  tentang  Kebijakan  Keuangan  dan
                    Stabilitas  Sistem Keuangan untuk  Penanganan Pandemi
                    Covid-19 ini adalah memberi wewenang kepada pemerintah
                    menganggarkan defisit APBN di atas 3 persen sampai tahun
                    anggaran 2022, memberi wewenang kepada pemerintah
                    melakukan  revisi  anggaran  tahun  berjalan  dengan  hanya
                    menggunakan Peraturan Presiden (Perpres).
                       Meski  menuai kritik,  kehadiran UU No.1 Tahun 2020 sangat
                    dibutuhkan agar penanganan Covid-19 beserta dampak sosial
                    ekonominya bisa dilaksanakan sebaik mungkin. Tanpa ada
                    UU  ini, bisa dipastikan  pemerintah akan sangat kesulitan
                    untuk mengelola keuangan negara  sehingga penanganan
                    pandemi  beserta  segala dampaknya  akan  berjalan  lambat.
                    Akibatnya, penanganan kondisi kesehatan masyarakat dan
                    keterpurukan perekonomian nasional akan terjadi lebih
                    dalam.
                       “Pengesahan  Perppu  No.1  Tahun  2020  menjadi  UU  No.2
                    Tahun 2020 adalah langkah strategis DPR untuk mendukung
                    penanganan  Covid-19  dan  membantu  ekonomi  masyarakat
                    luas agar tidak terpuruk lebih dalam,” kata Rachmat Gobel.
                       Untuk  menghadapi  situasi  pandemi,  Presiden Jokowi
                    telah mengeluarkan Perpres No.5 Tahun 2020 yang memuat
                    perubahan postur dan rincian APBN 2020. Pos penerimaan
                    yang semula ditetapkan Rp 2.233,2 triliun diturunkan menjadi
                    Rp  1.760,9 triliun.  Langkah  ini  diambil  karena penerimaan
                    pajak sebagai sumber utama APBN diperkirakan akan turun
                    dari semula Rp 1.865,7 triliun menjadi Rp 1.462,6 triliun.


                                                                            89
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116