Page 173 - BUKU MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
P. 173

SATU TAHUN KIPRAH WAKIL KETUA DPR KORINBANG DR (HC) RACHMAT GOBEL

                    didominasi oleh sektor primer sektor pertanian yang belum
                    menghasilkan nilai tambah tinggi. Sekitar 37,5 persen PDRB
                    Gorontalo berasal dari  sektor ini,  terutama  dari  tanaman
                    pangan yang berperan mencapai 19,75 persen, dan perikanan
                    sebesar 8,5 persen.
                       Kontribusi sektor lainnya adalah kontruksi, perdagangan
                    masing-masing  10,77 persen dan  11,87 persen. Sedangkan
                    kontribusi  sektor lainnya relatif kecil, seperti sektor
                    transportasi 5,7 persen, industri  pengolahan dan jasa
                    keuangan masing-masing 4 persen dan 3,9 persen, serta
                    sektor hotel dan restoran 2,3 persen.
                       Di bidang  sumber daya manusia,  rata-rata pendidikan
                    masyarakat juga tergolong rendah. Ini antara lain tercermin
                    pada Angka Partisipasi Murni (APM) untuk jenjang SLTP
                    dan  SLTA. APM untuk  jenjang  SLTP  baru  mencapai  70,28
                    persen, di bawah rata-rata nasional 79,90 persen. Angka ini
                    menunjukkan  bahwa sekitar 29,62 persen anak-anak usia
                    sekolah  SLTP  di  provinsi  Gorontalo sudah  meninggalkan
                    bangku sekolah.
                       Hal  yang  sama  juga  terlihat  pada  jenjang  pendidikan
                    SLTA. APM untuk tingkat SLTA baru mencapai 57,52 persen,
                    dibandingkan  rata-rata nasional  60,84 persen.  Hampir
                    separuh generasi muda usia SLTA di Gorontalo terpaksa harus
                    meninggalkan bangku sekolah mereka.
                       Dari sisi kesehatan, secara umum  kondisinya di  bawah
                    rata-rata nasional seperti terlihat pada usia harapan hidup.
                    Per 2019, menurut BPS, usia harapan  hidup  masyarakat
                    Gorontalo hanya mencapai 67,93 tahun atau jauh di bawah
                    rata-rata nasional 71,2 tahun.
                       Dari berbagai indikator tersebut, tidak heran jika Indeks
                    Pembangunan Manusia (IPM) Gorontalo masih jauh tertinggal.
                    Berdasarkan data BPS, IPM Gorontalo per 2019 lalu berada di



                                                                           151
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178