Page 232 - BUKU MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
P. 232
MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOL USI
ini tercatat sekitar 30 meter sehingga bisa didarati oleh
pesawat amphibi. Sejarah mencatat, Danau Limboto pernah
dijadikan tempat mendaratnya pesawat amphibi Catelina
yang ditumpangi Presiden Pertama RI Bung Karno.
Kini kondisinya semakin memprihatinkan. Akibat
sedimentasi, kedalaman Danau Limboto berkurang drastis
menjadi hanya sekitar 5 meter sampai 7 meter. Pendangkalan
berjalan dengan pesat sehingga kawasan genangan air terus me-
nyusut sehingga keindahannya sebagai kawasan wisata ikut
berkurang.
Penurunan kondisi Danau Limboto tersebut mendapat
perhatian serius dari Rachmat Gobel. Menurutnya, perlu
dilakukan normalisasi. Setidaknya ada dua alasan mengapa
normalisasi sesegera mungkin dilakukan. Pertama, untuk
melakukan konservasi agar kawasan sekitar tetap terjaga.
Bukan hanya manusia saja yang kehidupannya tergantung
pada danau ini, tapi juga hewan dan tanaman yang berada di
sekitar danau.
“Kita ingin melihat kelestarian Danau Limboto bisa
tetap terjaga. Harus ada langkah melakukan konservasi
kawasan sesegera mungkin, memberi perlindungan terhadap
keanekaragaman hayati dan ekosistemnya agar masyarakat
sekitar dapat memanfaatkannya secara berkelanjutan. Danau
Limboto merupakan anugerah dari Allah untuk masyarakat
Gorontalo, jadi harus kita jaga bersama-sama,” kata Rachmat
Gobel.
Alasan kedua, menurut Rachmat Gobel, Danau Limboto
memiliki potensi ekonomi melalui kegiatan pariwisata dan
perikanan. Pengembangan kawasan ini tentu akan memberi
dampak besar bagi peningkatan ekonomi masyarakat sekitar
dan juga penerimaan pendapatan pemerintah daerah.
Ia mengatakan, akan mengupayakan agar masalah yang
dihadapi kawasan ini mendapat perhatian pemerintah pusat.
210