Page 94 - BUKU MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
P. 94
MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOL USI
Penurunan tersebut terutama disebabkan antara lain
karena kebijakan pemerintah yang kurang responsif terhadap
dinamika kebutuhan industri manufaktur. Akibatnya,
pendalaman industri manufaktur tidak terjadi sebagaimana
semestinya sehingga sektor ini kehilangan daya saing.
Sebagai akibatnya, produk impor juga semakin membanjiri
pasar dalam negeri, dan di sisi lain laju pertumbuhan ekspor
relatif stagnan dan masih bertumpu pada komoditas primer
yang kurang mempunyai nilai tambah.
Penguatan struktur industri manufaktur menjadi salah
satu fokus Rachmat Gobel, dan menjadi agenda prioritas
dalam berbagai pertemuan dengan mitra kerja, termasuk
dalam kunjungan kerja ke berbagai pusat industri.
Selama masa sidang periode 2019-2020 Rachmat Gobel
telah melakukan kunjungan ke berbagai daerah untuk
melihat langsung potensi dan masalah yang dihadapi pelaku
industri. Kunjungan dilakukan ke sejumlah kawasan industri
di Jawa Barat, Jawa Timur dan juga ke Nusa Tenggara Timur
(NTT) untuk melihat potensi industri garam nasional.
Kunjungan Rachmat Gobel ke NTT antara lain untuk
melihat potensi daerah ini untuk menjadi sentra produksi
garam nasional. Potensi provinsi ini sangat besar karena
iklimnya sangat mendukung dimana suhu udaranya relatif
panas, jarang terjadi hujan, dan lahan yang tersedia masih
luas. Bahkan, untuk wilayah Nunkurus, Kupang, NTT, tercatat
sebagai kawasan dengan penghasil garam terbaik di dunia.
Perhatiannya terhadap industri garam ini tidak terlepas
dari kenyataan bahwa produk ini adalah salah satu komoditas
strategis karena mempunyai peran penting dalam proses
industri, terutama industri Chlor Alkali Plant (CAP) seperti
industri kaca, industri kertas, industri petrokimia.
Selain itu, garam juga sangat penting dalam proses
produksi industri makanan dan minuman, industri farmasi,
72