Page 62 - MAJALAH 167
P. 62

Sorotan



                Tiga UU Terkait Media




                           Saatnya Direvisi






                    Media adalah sarana paling penting dalam proses berjalannya demokrasi di
                    era reformasi saat ini. Ruang yang dibuka seluas-luasnya ini menjadi medium
               menyampaikan informasi dan gagasan terkait situasi sosial politik yang tak dirasakan
               saat era orde baru. Namun, media dalam kontestasi politik kini disinyalir banyak yang
                  bertindak tidak independen atau partisan, hal itu dianggap sebagian orang telah
                                             menciderai proses demokrasi.


                     tas latar belakang
                     tersebut, Biro
                     Pemberitaan Parlemen
              Abekerjasama dengan
              Koordinatoriat Wartawan Parlemen
              menggelar diskusi Dialektika
              Demokrasi bertajuk ‘Menjaga
              Independensi Media Jelang
              Pilpres 2019’ di Media Center DPR
              RI, Senayan, Jakarta, beberapa
              waktu lalu. Hadir sebagai
              narasumber yaitu anggota Komisi
              I DPR RI Effendi Simbolon, Ketua
              Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo                                                                    FOTO : RUNI/IW
              dan pengamat politik Bonny
              Hargens.                         Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon (kedua dari kiri) dalam Dialektika Demokrasi
                 Effendi mengungkapkan
              bahwa peran media di era         sangat sulit, karena Dewan Pers   kasus pencatutan nama Kapolri
              demokrasi tak terhindarkan dan   tak punya kewenangan banyak      oleh salah satu media, dinilai
              sebuah keniscayaan. Hampir tidak   terkait hal tersebut. Dewan Pers   sangat merugikan satu pihak.
              mungkin seorang legislator tidak   lebih punya kewenangan dalam      “Katakanlah kasus pencatutan
              menggunakan media sebagai        memverifikasi media, bukan       nama Kapolri oleh salah satu
              saluran untuk menyuarakan        untuk memberikan penyelidikan    media, yaitu Indonesian Leaks. Nah
              gagasannya, meski demikian ia    terhadap media yang dianggap     ini kan belum ada yang mengatur
              berpandangan bahwa masing-       partisan.                        di antara tiga UU itu. Maka
              masing individu pun telah menjadi   Karena itu, lanjut Effendi,   menurut saya harus ada revisi,”
              agen media, melalui media sosial.  sudah waktunya Undang-Undang   tuturnya.
                 “Sekarang ini kan hakikatnya   (UU) yang mengatur media harus     Ia mengakui bahwa
              tiap orang bisa jadi media,      direvisi. Ia menyatakan ada tiga   independensi media saat ini
              sehingga tidak lagi media        UU yang mencakup media yang      berjalan cukup baik ketika harus
              bergerak secara linier. Sekarang   harus direvisi, yaitu UU Pers, UU   mengesampingkan nilai politik.
              orang tidak lagi berkiblat ke media   Penyiaran, dan UU Informasi dan   Namun apabila politik dimasukkan
              mainstream, karena sudah sangat   Transaksi Elektronik (ITE).     ke dalamnya, maka objektivitas
              banyak media sosial sebagai         Effendi menilai bahwa masih   dari berita tersebut sangat
              sumber mendapat informasi,”      ada ruang kosong yang tidak      dipertanyakan dan dianggap
              ungkap Effendi.                  tersentuh aturan dalam praktik   dapat merugikan orang lain.
                 Legislator PDI-Perjuangan itu   media, sehingga membuat UU        “Ini artinya, lanjut Effendi
              juga menuturkan untuk mengatur   tersebut terkesan alpa dalam     Pemerintah khususnya, tidak
              independensi media konvensional   penegakan hukum. Seperti dalam   mampu untuk melakukan


              62  PARLEMENTARIA  167 XLVIII 2018
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67