Page 23 - MAJALAH 228
P. 23

K A L E I D O S K O P    2 0 2 3
                                                                                     KOMISI V
                                                                                               I



                         Mengeritik Kementan Soal

                                   Ketahanan Pangan






                             Awal tahun,
                             Januari 2023
                             silam, Anggota
                             Komisi IV DPR RI
                             Johan Rosihan
                             mengkritisi
                             kinerja
                             Kementerian
                             Pertanian
                             (Kementan)
            selama tahun 2022 yang dinilainya
            belum fokus pada perbaikan tata
            kelola pangan nasional serta terdapat
            banyak persoalan produksi yang
            diakibatkan keterbatasan anggaran.
            Untuk itu, dalam menyusun rencana
            program anggaran tahun 2023, ia   FOTO: ARIEF/NR
            meminta Kementan berfokus pada
            produksi pangan dan meningkatkan   Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan.
            daya saing serta adaptasi terhadap
            perubahan iklim.
               “Pak Menteri, berdasarkan      harga jagung, cabai, bawang merah   akibat resesi ekonomi,” tegasnya.
            catatan akhir tahun kami, sepanjang   dan lain-lain. Namun produk yang
            tahun 2022 diwarnai dengan fluktuasi   bersumber dari impor, seperti daging   Tolak Impor Beras
            harga komoditas pangan yang tidak   dan kedelai harga terus melonjak   April silam, pemerintah melalui
            terkendali, di mana harga selalu   yang berakibat merugikan pelaku   Badan Pangan Nasional menugaskan
            jatuh saat panen dan merugikan    UMKM serta merugikan konsumen,   Perum Bulog melakukan impor beras
            petani. Seperti jatuhnya harga gabah,   karena daya beli yang semakin lemah   sebanyak 2 juta ton. 500.000 ton
                                                                               diantaranya harus diimpor segera
                                                                               untuk memperkuat cadangan beras
                                                                               pemerintah (CBP). Mendengar
                                                                               kebijakan tersebut, Anggota Komisi
                                                                               IV DPR RI Suhardi Duka menyatakan
                                                                               penolakannya. Kebijakan impor
                                                                               beras ini menurut politisi Fraksi Partai
                                                                               Demokrat itu tidak sesuai dengan
                                                                               Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun
                                                                               2022 yang menyatakan, impor itu
                                                                               didasarkan dengan neraca pangan.
                                                                                  “Kalau neracanya surplus kenapa
                                                                               impor? aturan dari mana? Sekarang
                                                                               ini neraca kita surplus kecuali garam,
                                                                               bawang, ya oke silakan (impor),
            FOTO: ARIEF/NR                                                     kedelai silakan (impor). Tapi, kalau
                                                                               hanya CBP yang tidak bisa dibeli oleh
             Anggota Komisi IV DPR RI Suhardi Duka saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV, April lalu.  Bulog saja kita impor karena harga


                                                                                                          23
                                                                          TH. 2023     EDISI 228     PARLEMENTARIA        23
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28