Page 23 - MAJALAH 211
P. 23

ANGGARAN







            Supratikno menilai Indonesia patut
            waspada terhadap resesi global.
            Meski demikian, Indonesia lebih        Indonesia Akan KRISIS            Seperti Sri Lanka?
            diuntungkan terhindar dari stagflasi
            disebabkan karena beberapa faktor.                CEK FAKTANYA !
               “Stagflasi itu kombinasi
            dari Stagnasi dan Inflasi.
            Stagnasi, artinya pengangguran
            yang tinggi karena pertumbuhan
            ekonomi rendah. Sementara, Inflasi
            kenaikan harga secara umum. Jadi,
            Stagflasi artinya kondisi ekonomi yang
                                                        279.134.505 jiwa  Jumlah Penduduk  21.575.842 jiwa
            diwarnai oleh dua penyakit terbesar                     (Proyeksi tahun 2022 | statistictimes.com)
                                                                          PDB
            ekonomi, yaitu pengangguran                  Rp 16.970,8 triliun  (2021 | IMF, BPS)  Rp 1.269 triliun

            sekaligus inflasi,” ujar Hendrawan.           Rp 62,2 juta     PDB per Kapita       Rp 56,2 juta
                                                                         (2021 | IMF, BPS)
               Pertama, pasar domestik                         3,69%  Pertumbuhan Ekonomi  3,70%
                                                                        (Realisasi tahun 2021)
            Indonesia yang sangat besar,
                                                                        Tingkat Inflasi
                                                           3,6% (yoy)  (Per Juni 2022 | CBLS, BPS)  54,6 (yoy)
            berjumlah hampir 270 juta penduduk.
                                                           4,85% (PDB)  Defisit Fiskal    8,8% (PDB)

            Faktor demografi ini menjadi bantalan                  (Sri Lanka Nasional Budget 2022, APBN 2022)
            ketika ekonomi dunia melemah.              Rp 1.946,2 triliun  Cadangan Devisa  Rp 27,5 triliun
                                                       (234% dari utang jatuh tempo   (per Mei 2022)  (44,77% dari utang jatuh tempo
            Pasar yang luas memberi peluang                  tahun 2022)             tahun 2022)
            kepada industri untuk tetap bergerak         Rp 6.908,8 Triliun  (Tahun 2021 | CBSL Annual Report, LKPP)    Rp 1.327 triliun
                                                                        Jumlah Utang

            meskipun kapasitasnya                      Rp 2.075,2 triliun  Jumlah Utang Luar Negeri  Rp 490 triliun
            tidak begitu maksimal. Keleluasaan                           (per akhir 2021)
                                                                      Depresiasi Nilai Tukar

            ini juga ditunjang dari sisi geografis          4.14% (ytd)  terhadap USD  44,3% (ytd)
                                                                     (22 Juni 2022, BI | 12 Mei 2022, CBSL)
            di mana masih banyak potensi alam
                                                                       Peringkat Utang   SD
            yang belum terkelola dengan baik                    BBB      (S&P dan Fitch)  (selective default)
            untuk menjadi lumbung-lumbung                       BBB  Perkiraan Probabilitas Resesi  RD
                                                                        (Survei Bloomberg)
                                                                                     (restricted default)
            pangan.                                                  Rasio Utang Luar Negeri
                                                              38,8%     terhadap PDB  117%
               Sehingga, pada gilirannya,                    (per Juni 2022)  (Katadata, Kemenkeu)  (per Juli 2022)
            ketergantungan terhadap impor
            komoditas dapat dikurangi
            perlahan-lahan. “Tetapi sekali
            lagi luasnya demografi dan geografi   untuk kembali kepada defisit APBN   persen, jauh di bawah batas aman
            ini membutuhkan ekosistem         di bawah 3 persen, sebagaimana   yang ditetapkan dalam UU Keuangan
            yang menghargai produktivitas     amanat dari UU Nomor 2 Tahun 2020,   Negara, yaitu 60 persen. Pun dalam
            masyarakatnya, tanpa oligopoli di   di mana defisit fiskal tersebut harus   semester I 2022, perekonomian
            sektor pertanian, dan tidak merugikan   sudah terjadi pada 2023.   Indonesia tercatat surplus di tengah
            masyarakat,” ujar Politisi PDI-      “Kita memiliki produk ekspor   capaian ekspor yang meningkat.
            Perjuangan tersebut.              yang bervariasi. Ketika ekspor      Meskipun demikian, khusus
               Kedua, variasi produk ekspor   kayu menurun. tiba-tiba batu     dalam utang ini, ia juga ingatkan agar
            Indonesia yang cenderung          bara naik, kelapa sawit naik, nikel   pemerintah tetap hati-hati untuk
            variatif. Di tengah ketidakjelasan   naik, dan seterusnya. Tidak seperti   mengelolanya secara prudent agar
            kapan berakhirnya perang Rusia    Sri Lanka yang ekspornya terbatas   tidak euforia terhadap ledakan
            versus Ukraina dan prediksi       pada satu atau dua komoditas,” jelas   dari sektor komoditas dan defisit
            akhir dari ledakan ekspor         Wakil Ketua Badan Akuntabilitas   keseimbangan primer.
            komoditas (commodity boom)        Keuangan Negara (BAKN) tersebut.    “Dibandingkan negara lain,
            pada 2023, Indonesia relatif         Ketiga, Indonesia mengalami   kondisi fiskal kita meski tidak
            bisa mengantisipasinya dengan     ketergantungan eksternal, khususnya   sehat betul, tetapi masih relatif
            mengandalkan diversifikasi produk   dalam hal keuangan (utang) yang   terkendali. Tiga kondisi ini, membuat
            ekspor.                           relatif masih terkendali. Utang   ekonomi kita mestinya lebih tahan
               Antisipasi terhadap dua hal ini   Indonesia terhadap Produk Domestik   menghadapi guncangan eksternal,”
            sekaligus dapat membantu Indonesia   Bruto, misalnya, masih sekitar 40   tutupnya. lrdn/es



                                                                          TH. 2022      EDISI 211      PARLEMENTARIA        23
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28