Page 62 - MAJALAH 101
P. 62
SOROTAN
soal keluarga nomer satu,” papar menonton. Masyarakat yang mengi titas maupun kualitasnya. Dan yang
politisi dari Fraksi PKB. kuti pola ini adalah masyarakat yang cukup menyakitkan adalah keke
well inform, orang yang mampu rasan itu terkadang dilakukan oleh
Jadi menurutnya, untuk mem mencerdaskan. orang terdekat dengan anak itu.
bentengi anak, tetap nomer satu
adalah keluarga. Kemudian menteri Tapi masyarakat sekarang itu, “Ibu membunuh anak, bapak
agama dan menteri pemberdayaan seperti mendengar lalu langsung membunuh anak, bapak memperko
perempuan, diminta lebih proak melompat ke membaca dan mem sa anak. Naujubillah, ini memang
tif. “KPAI sendiri tidak begitu bisa baca tidak tuntas, dan masyarakat luar biasa sangat dahsyat, sung
menyelesaikan, kita tahu sendirilah kita langsung menonton, jatuhnya guh sangat memilukan dan me
power dari KPAI, melawan Komnas seperti yang saya katakan tadi, see- nyakitkan. Orang yang seharusnya
PA saja masih kalah pamor kok, tapi ing is learning, apa yang dilihat itu menjadi pelindung anak tapi justru
disinilah tantangannya bagaimana menjadi sebuah pembelajaran dan mereka yang mengoyakngoyak ke
mereka menjalin kemitraan, nah ka mereka belum bisa memfilter dan bahagiaan dan masa depan anak
lau DPR kan hanya menyetujui ang membedah apakah ini baik dan bu dengan berbagai macam caranya,”
garan, kebijakannya harus begini, ruk. papar Wakil Ketua Komisi VIII Jazuli
UU nya harus begini, kan sudah, nah Juwaini kepada Parlementaria.
regulatornya ini mereka yang harus Jikalau dirinya menjadi seorang
proaktif,” jelasnya. presiden, dia akan menempatkan Menurut politisi PKS ini, masalah
keluarga adalah nomor satu. Menu kekerasan pada anak merupakan
Persoalannya justru memang hari rutnya politik tidak penting, karena persoalan yang sangat serius dan
ini memang ada pada anak, presiden politik itu adalah implikasi terhadap harus menjadi perhatian seluruh
saja menurut saya tidak mempunyai keluarga yang berkualitas. stake holder di negeri ini. Baik di
sensibililtas yang kuat, katanya. tingkat pusat maupun di tingkat
“Saya sebagai muslim, coba lihat, daerah. Baik itu eksekutif, legislatif,
“Mana presiden bicara itu, lebih Tuhan didalam Alquran, kata poli dan yudikatif.
bicara kepada operasional, dan tidak tik tidak ada, yang ada adalah kata
banyak komentar, yah seharusnya keluarga, sebagai contoh ada 100 “Kita harus urai dan cari pe
memang diakui pekerjaan presiden ayat hukum dalam Alquran, dan nyebabnya secara bersamasama.
banyak, tapi kan tidak semestinya 70 persen adalah hukum tentang Saya tidak suka saling menyalahkan
seperti itu, presiden menurut saya keluarga”, tegas anggota dewan dari masalah ini. Harus kita lihat dari
harus punya tingkat empati, harus Daerah Pemilihan Jawa Timur V. berbagai aspek, apakah ini karena
ada skala prioritas,” terangnya. kemiskinan, kemiskinan yang me
Jadi keluarga itu paling penting, nimbulkan harmonisasi keluarga
Skala prioritasnya menurut Ali politik tidak penting, kata politik di terganggu. Harmonisasi keluarga
Maschan, sekarang itu adalah ter Alquran tidak ada, bukan berarti yang terganggu mengakibatkan
hadap anak dan keuarga. Politik di Islam tidak ada politik, itu hanya orang mengambil jalan pintas,”
sekarang ini adalah implikasi ter pikiranpikiran yang bisa kita ter terang Jazuli.
hadap kualitas keluarga, yang masih jemahkan, analisis saja terhadap
mengalami degradasi kualitas yang ayatayat, tapi kalau kita berbicara Untuk menyelesaikan persoalan
sangat luar biasa, orang sekarang keluarga, di Alquran sangatsangat ini, kata Jazuli, kita perlu mengurai
tidak memandang keluarga seka rinci, itu artinya tuhan mengingat untuk mencari benang merah per
rang penting, orang sekarang tidak kan bahwa membangun masyarakat soalan, kemudian menyimpulkan
memandang bahwa anak itu adalah adalah dari keluarga, bukan dari dan menangani persoalan ini da
titipan tuhan. demokrasi. lam waktu yang cepat. Dan, halhal
yang berkaitan dengan hukum, ini
“Kalau saya lebih agak konservatif “Saya sebagai anggota DPR tidak harus jelas, tegas dan adil. “Tidak
memang, tayangantayangan TV percaya demokrasi, pemimpin yang boleh hukumnya milihmilih,” im
harus bisa lebih diseleksi lagi, meski di pilih orang banyak itu nothing, buh Jazuli.
pemikiran tersebut agak konser pemimpin itu yang wise, orang wise
vatif tapi itu penting menurut saya, itu muncul dari keluarga yang wise,” Secara undangundang yaitu UU
seperti halnya di cina yang mem tegasnya. tentang Perlindungan Anak, sebe
blok google”, kata Guru Besar Ilmu narnya sudah cukup bagus. Dimana
Sosiologi di salah satu Perguruan Kekerasan Tidak Timbul Dengan semua orang yang melakukan ke
Tinggi. Sendirinya kerasan pada anak akan terjerat de
ngan UU ini.
Menurutnya ini karena adanya Hampir dua tahun belakangan ini,
lompatan budaya, budaya yang kekerasan pada anakanak cende Dari segi sanksi sendiri, sudah
bener itu melihat, membaca baru rung meningkat baik dari segi kuan cukup bagus dan memadai. Dan ka
62 PARLEMENTARIA EDISI 101 TH. XLIII, 2013