Page 57 - MAJALAH 103
P. 57
PROFIL
etelah menunggu selama Masa Kecil Penghayatan keagamaan menjadi
sembilan bulan sepuluh Pendidikan dasar yang diberikan
Shari, akhirnya bertepatan Dikisahkan Agus kepada Parle orangtua pada Agus dan kesepuluh
dengan Peringatan Hari Kebangkitan di ruang Pimpinan Komisi X DPR saudaranya. Karena bagi ayah
Nasional, 20 Mei 1956 sang jabang RI, Gedung Nusantara I Senayan Agus, agama menjadi dasar dari
bayi yang dikandung Musinah pun Jakarta, ia mungkin agak sulit segala ilmu dunia dan akhirat. Oleh
lahir ke dunia. Dibarengi dengan menggambarkan apakah masa karena itulah hingga kini Agus selalu
teriak tangis sang jabang bayi, kecilnya bisa dikatakan sangat menerapkan hal tersebut pada
lantunan Adzan dan Takbir pun bahagia atau menderita,karena yang keempat anakanaknya.
dikumandangkan Sujud ke telinga ia ingat kehidupannya kala itu tak
kanan dan kiri putra mungilnya. berbeda jauh dari temantemannya. Berkulit gelap, rambut lurus
Jika kebahagiaan yang dimaksud dengan tubuh tak seberapa tinggi
Kebahagiaan yang tak terkira dilihat dari ukuran ekonomi, membuat penampilan Agus biasa
tampak di raut wajah Sujud dan sudah pasti ia bukan berasal dari biasa saja. Namun yang membuat
Musinah, mengingat harapannya keluarga bahagia, ayahnya hanya Agus berbeda dari temantemannya
atas jenis kelamin dan kondisi sang seorang guru yang menjelang masa adalah keramahan agus yang
jabang bayi terwujud. Maklum pensiunnya menjabat sebagai kepala sangat tampak dari raut wajahnya.
dari kesembilan anakanaknya sekolah. Bisa dipastikan gaji pegawai Ditambah dengan penampilannya
sebelumnya, komposisi anak laki negeri dengan sebelas anak saat selalu bersih setiap kali ia berangkat
laki lebih sedikit dibanding anak itu dirasa belum bisa mencukupi ke sekolah membuat Agus tampak
perempuan yang jumlahnya 6 seluruh kebutuhan mereka. Singkat berbeda di mata teman dan guru
orang. Agus Hermanto, begitulah cerita, Agus merasa masa kecilnya gurunya. Hal itulah yang membuat
nama yang kemudian disandangkan cukup prihatin. Agus tampil pede di tengah teman
kepada sang buah hati. temannya, meski usianya tergolong
Kendati demikian, batin Agus paling muda saat itu.
Musinah sempat berharap bahwa tidak pernah merasa kekurangan.
itu kali terakhirnya melahirkan sang Ia merasa bahagia karena memiliki Dari berpuluhpuluh teman SD
jabang bayi, namun Allah SWT ayah dan ibu yang sangat perhatian nya hanya beberapa orang yang
berkehendak lain. Selang beberapa pada keluarga dan anakanak. Setiap melanjutkan sekolah ke SMP.
tahun kelahiran Agus, Musinah pagi ia dibangunkan, di suruh mandi, Faktor ekonomi menjadi kambing
kembali melahirkan anaknya yang diingatkan sholat subuh, sarapan hitam alasan mereka. Namun hal
kesebelas. hingga diantar ke sekolah. Dan itu tak berlaku bagi keluarga Agus.
ketika malam tiba Agus dan sepuluh Bahkan sang ayah bertekad bahwa
saudara kandungnya diingatkan kesebelas anakanaknya tidak boleh
supaya tak lupa pergi mengaji berpendidikan dibawah dirinya
di surau yang berjarak hanya yang ketika itu hanya lulusan SMA.
selemparan batu dari rumahnya. Melihat perekonomian keluarga
yang tidak terlalu berkecukupan,
Rutinitas seperti itulah Agus dan ketiga saudara lakilakinya
y an g m e m b u at A g u s sempat berjanji bahwa jika mereka
bahagia,hanya keluarga ingin kuliah maka itu bukan menjadi
yang harmonislah yang kewajiban kedua orang tua mereka.
bisa melakukan semua itu.
Sebaliknya keluarga yang “Dengan kata lain, kewajiban
tidak harmonis akan lebih orangtua kami hanya membiayai
memilih membiarkan kami hingga SMA saja, jika kami
anakanaknya mencari ingin kuliah, maka itu harus dengan
jalan masingmasing. biaya kami sendiri,”ujar Agus
Jika dilihat dari hal menceritakan pengalamannya.
itu, Agus merasa
s a at i tu ia Meski sempat membuat kecil
adalah anak hatinya, namun kenyataan itu tak
yang paling menyurutkan keinginan Agus untuk
bahagia. menjadi seorang tukang insinyur
jika mengambil istilah yang sempat
dilontarkan almarhum Benyamin
Sueb dalam sinetron Betawi
yang cukup fenomenal, Si
Doel Anak sekolahan.
PARLEMENTARIA EDISI 103 TH. XLIII, 2013 57