Page 59 - MAJALAH 103
P. 59

partai politik yang diyakini sesuai  Agus  menjadi  Caleg  untuk  Dapil  untuk kedua kalinya.
            dengan visi dan misinya selama ini.  Karawang. Untung saja ketika itu
            Lebih lanjut melalui partai itu ia akan  ia masuk di nomor urut pertama   Kali ini Agus menduduki Komisi
            berlayar di kehidupan berbangsa.  sehingga dapat diduga Agus pun  X  dan  ia  didapuk  sebagai  Ketua
            Ketika itu Partai Demokrat menjadi  dapat dengan mudah melenggang  Komisi. Bertepatan dengan itu di
            partai anyar yang memungkinkan  ke  Senayan  menjadi  anggota  tahun 2010 hingga saat ini Agus
            “pemain baru” seperti Agus untuk  dewan.                            juga  mengetuai  sebagai  Ketua
            bisa ikut mendayung didalamnya.                                     Komisi Pemenangan Pemilu Partai
                                                Menjadi Anggota dewan di tahun  Demokrat  sekaligus  menduduki
              Ketika memilih berkiprah di dunia  2004 merupakan pengalaman yang  Wakil Ketua Umum Partai Demokrat.
            Politik, secara otomatis Agus harus  baru bagi Agus. Meski demikian,  Meski selalu merasa pede dalam
            keluar dari karirnya sebagai PNS.  Agus  mendapat  kepercayaan  meniti karir namun Agus menampik
            Sebuah keputusan sulit untuk Agus,  sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat  jika ia menargetkan untuk menjadi RI
            dimana ketika itu Agus pun masih  sekaligus sebagai Wakil Ketua Komisi  1 alias Presiden untuk kedepannya.
            menduduki jajaran pengurus KORPRI.  VI DPR RI periode 2004­2009.
            Namun  setelah  menjalani  sholat                                     “Untuk kali ini saya tidak pede, saya
            Istikharah berulang kali, keyakinan   “Saat itu saya meminta kepada  juga mengukur diri saya, kalau orang
            Agus untuk masuk ke dalam jajaran  Dewan Pengurus lainnya, jika saya  Jawa bilang kalau mau memakai baju
            pengurus Partai Demokrat semakin  berhasil melenggang ke Senayan,  jangan yang kegedean, begitupun
            bulat.                            saya minta diposisikan di Komisi VI  dengan target karir saya, jabatan
                                              yang bermitra dengan Kementerian  atau  predikat  Presiden  menurut
              “Terlebih lagi ketika itu saya lihat  Perindustrian  dan  Perdagangan.  saya terlalu besar atau terlalu tinggi
            tokoh Partai tersebut dinakhodai  Mengingat  pengalaman  saya  di  untuk diri saya,”ujar Agus.
            SBY yang saya nilai memiliki jiwa  be berapa  perusahaan  swasta
                                                                                  Menikah dan Mendidik Anak

                                                                                  Pergaulan  remaja  masa  itu
                                                                                b erb e da  dengan  sekar ang.
                                                                                Apalagi bagi Agus. Ia tidak ingin
                                                                                mengecewakan  wanita,  karena
                                                                                ibu dan saudara­saudaranya lebih
                                                                                banyak wanita. Karena itulah Agus
                                                                                sempat  bertekad  bahwa  ia  akan
                                                                                menikah jika sudah mapan dalam
                                                                                kehidupan  perekonomian.  Dan
                                                                                ketika jabatan asisten menejer sudah
                                                                                diraihnya, sang ayah mengingatkan
                                                                                Agus untuk segera melangsungkan
                                                                                pernikahan.

                                                                                  Ketika itu tak banyak wanita yang
                                                                                ‘dilirik’  Agus.    Orangtuanya  pun
                                                                                membebaskan  kesebelas  anak­
                                                                                anaknya, tentu  saja termasuk Agus
                                                                                untuk memilih pasangan hidupnya
            negarawan, sehingga saya merasa  dan  menjadi  PNS  di  lingkungan  masing­masing. Masih diingat Agus,
            yakin bahwa partai ini akan menjadi  Deperindag,”aku Agus.          sang ibu sempat berpesan, bahwa
            partai besar,” ingat Agus.                                          dari sang ibu membebaskan anak­
                                                Dalam pemilu selanjutnya Agus  anaknya memilih pasangan hidupnya
              Di Partai Demokrat Agus langsung  kembali “bertarung” dalam kancah  yang seiman dan seakidah.
            m e n d u d u k i   j a j a r a n   D e w a n  politik untuk tetap menduduki kursi
            Pengurus  Pusat,  ia  mengetuai  Parlemen. Kali ini Agus diberikan    “Tapi ada kata terakhir ibu saya,
            Bidang Hubungan Luar Negeri dan  kesempatan  memilih  Dapil  yang  kalau bisa yang mengerti bahasa
            Antar  Lembaga.  Sejalan  dengan  diinginkannya.  Tak  ada  pilihan  Jawa,” kata Agus sambil tersenyum
            itu, nama Agus pun masuk dalam  terbaik bagi Agus selain menjadikan  simpul.
            daftar Caleg di tahun 2004. Namun  Kota Kelahirannya Semarang untuk
            sebagai pendatang baru, Agus tidak  menjadi Dapilnya. Lagi­lagi dewi   Nah, kalimat terakhir itulah yang
            bisa  memilih  Daerah  pemilihan  fortuna  menghampiri  Agus,  ia  sepertinya menjadi pesan singkat
            (Dapil) yang sesuai dengan dirinya.  kembali melenggang ke Senayan  namun  penuh  arti.  Dengan  kata


                                                                                PARLEMENTARIA  EDISI 103 TH. XLIII, 2013  59
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64