Page 21 - MAJALAH 218
P. 21
ANGG ARAN
mobil listrik Rp80 juta. Kalau satu
orang Indonesia beli satu juta mobil
listrik dengan subsidi Rp80 juta Apakah patut, di tengah
itu berapa banyak subsidi yang
dikeluarkan oleh negara. Sehingga, situasi kita akan menghadapi
mobilnya bertambah banyak, dan ekonomi global yang sulit,
jalanan pun tambah macet. yang efeknya tentu akan
Sehingga Politisi Fraksi PKB itu
pun menilai jika kebijakan subsidi berdampak pada ekonomi
motor dan mobil listrik itu menjadi domestik lantas kita
salah satu upaya untuk mendorong memikirkan subsidi untuk
transisi energi ke Energi Baru
dan energi Terbarukan (EBET), rumah tangga mampu?
menurutnya hal itu merupakan
kebijakan yang sangat terburu- Said Abdullah
Ketua Badan Anggaran DPR RI
buru dan tidak menarik. Hal ini
dikhawatirkan akan terjadi ledakan
jumlah motor dan mobil di Indonesia,
tanpa mengurangi polusi yang ada. domestik lantas kita memikirkan hendaknya dipertimbangkan dengan
Oleh karenanya ia berharap kebijakan subsidi untuk rumah tangga mampu? matang dan seksama, agar akselerasi
tersebut perlu untuk dikaji ulang. Apalagi, masih lebih dari separuh Indonesia menuju transportasi rendah
Sebelumnya, Ketua Badan jumlah rakyat kita yang belum emisi, agenda mengurangi impor
Anggaran (Banggar) DPR RI Said memenuhi standar makanan bergizi, minyak bumi, usaha menyehatkan
Abdullah juga turut meminta dan prevalensi stunting balita kita APBN dan kebijakan berkelanjutan
pemerintah mengkaji ulang kebijakan masih tinggi, tentu hal ini keluar dari mengurangi tingkat kemiskinan dapat
ini. Ia mengatakan rencana pemberian batas kepatutan. Mandat utama berjalan seimbang.
subsidi ini tidak ada dalam APBN konstitusi dan bernegara kita adalah Diketahui pemerintah telah
tahun 2023. Terlebih pada tahun 2023, mengentaskan rakyat dari kemiskinan. mengeluarkan kebijakan insentif
Indonesia harus bersiap menghadapi Hal inilah yang harus jadi kacamata perpajakan untuk Kendaraan
situasi ekonomi global yang tidak utama kita dalam merumuskan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
menentu sehingga membutuhkan kebijakan prioritas,” tegasnya. (KBLBB) melalui berbagai kebijakan,
ketangguhan fiskal pada APBN. Said menambahkan, telah banyak antara lain tax holiday 20 tahun, super
“Apakah patut, di tengah situasi insentif yang diberikan pemerintah dedaction hingga 300 persen atas
kita akan menghadapi ekonomi kepada industri kendaraan listrik. Oleh biaya penelitian dan pengembangan
global yang sulit, yang efeknya tentu sebab itu, rencana untuk memberikan pembangkit tenaga listrik, baterai,
akan berdampak pada ekonomi subsidi mobil dan motor listrik dan alat kelistrikan, pembebasan
PPN atas bahan baku pembuatan
baterai, pembebasan PPN atas
impor barang modal berupa mesin
dan peralatan pabrik untuk industri
Artinya apa? mobil di Jakarta KBLBB.
(kita ambil contoh Jakarta) Perbedaan tarif PPnBM untuk
akan bertambah macet. Karena KBLBB sebesar 0 persen sedangkan
yang BBM berkisar 15-70 persen.
dengan beli mobil baru, tidak Sementara bea masuk impor mobil
mengurangi mobil lama, karena incompletely knocked down maupun
bukan konversi atau bukan completely knocked down sebesar
0 persen. Pengurangan bea balik
penggantian, jadi asap emisinya nama kendaraan bermotor hingga
tetap akan ada. 90 persen. Jika ditotal keseluruhan
insentif perpajakan ini mencapai 32
persen dari harga jual mobil listrik
Abdul Kadir Karding
Anggota Komisi VII DPR RI dan 18 persen dari motor listrik.
gal/mh
FOTO: JAKA/NR
TH. 2023 EDISI 218 PARLEMENTARIA 21