Page 15 - MAJALAH 225
P. 15

L APORAN UT AMA




































            FOTO: OJI/NR


            Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto.

            menjadi momentum Indonesia untuk     Visi lifting minyak tahun 2030,   dengan gas LPG, Indonesia sangat
            semakin berdaulat, termasuk dalam   tambahnya sebesar 1 juta barel per   tergantung pada produk impor. Dari
            mengelola sumber daya energi untuk   hari (BPH), masih menjadi mimpi.   tahun ke tahun deman terhadap gas
            sebesar-besarnya kemakmuran       Faktanya, target lifting minyak secara   LPG semakin meningkat, akibatnya
            rakyat.                           tahunan terus turun dan capaian   impor gas LPG juga terus bertambah.
               Dijelaskannya, saat ini ketahanan   realisasinya juga tidak sampai seratus   Impor gas LPG menyumbang defisit
            energi Indonesia sangat lemah,    persen. Sementara deman minyak di   transaksi berjalan sektor migas yang
            khususnya dalam hal ketersediaan,   Indonesia terus meningkat. Akibatnya,   cukup signifikan.
            keterjangkauan harga, dan         impor minyak setiap tahun semakin   Sementara soal energi listrik,
            aksesibilitas masyarakat. Komoditas   bertambah.                   Mulyanto menilai secara umum
            minyak misalnya, lebih dari separuh   Terkait gas alam, lanjutnya,   produksi listrik dalam negeri memang
            masih diimpor.  Indonesia telah   produksinya cukup, bahkan mampu   cukup, bahkan surplus untuk Jawa
            menjadi negara net importir minyak   ekspor sebanyak 30 persen dari   dan Sumatera. Sehingga, muncul
            sejak tahun 2016.                 produksi nasional. Namun, terkait   wacana untuk mengekspor listrik dari
                                                                               sumber EBT ke Singapura.
                                                                                  Dari aspek keterjangkauan harga
                                                                               atau daya beli masyarakat, ketahanan
                                                                               energi masih lemah. Terbukti dari
            (Aturan) kriminalisasi ini sebenarnya sudah ada                    produk energi yang utama digunakan
            di KUHP, jadi kita sedang menelisik kembali                        masyarakat adalah komoditas subsidi,
                                                                               baik BBM, gas LPG, ataupun listrik.
            pasal-pasal, terutama pasal 27 dan 28 di UU ITE                       “Tanpa subsidi dari negara, maka
            yang ada hubungannya dengan pemidanaan di                          harga energi masih tidak terjangkau
            KUHP, khususnya hukum pidana UU ITE di pasal                       oleh masyarakat. Akibatnya, ketika
                                                                               harga energi dunia melonjak, seperti
            45.                                                                saat perang Rusia-Ukraina yang lalu,

                                                                               maka beban subsidi negara semakin
            Muhammad Farhan.
            Anggota DPR RI                                                     berat,” pungkasnya.   hal/mh


                                                                                                          15
                                                                          TH. 2023     EDISI 225     PARLEMENTARIA        15
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20