Page 14 - MAJALAH 90
P. 14

nginkan  konten  yang  sehat  dan  se-  menyelenggarakan siarannya di suatu   namun dibatasi.
           suai  kebutuhan  mereka.  Lembaga   daerah  harus  memiliki  stasiun  lokal   Terkait  sistem  berjaringan  harus
           Penyiaran  Swasta  terkesan  enggan   atau  berjaringan  dengan  lembaga   diatur dengan jelas termasuk sanksi-
           untuk menjalankan peraturan UU pe-  penyiaran  lokal  yang  ada  didaerah   nya, artinya, kalau anda siaran di jakar-
           nyiaran 2002 lalu tersebut.       tersebut. Hal ini untuk menjamin tidak   ta tetapi ada tayangannya di bandung
             Berbeda  dengan  Radio,  karena   terjadinya  sentralisasi  dan  monopoli   padahal  tidak  berjaringan  bandung,
           memang telah terbiasa desentralisasi   informasi.                   maka akan di blok.
           sehingga  siarannya  tumbuh  dan  se-  Selain  itu,  pemberlakuan  sistem   Karena  nantinya  harus  diwajib-
           makin  berkembang  komunitas  lokal   siaran berjaringan juga dimaksudkan   kan begitu siaran itu sampai di dae-
           setempat.  Artinya  radio  ada  disetiap   merangsang  pertumbuhan  ekonomi   rah  tertentu,  dan  dimonitoring  oleh
           kota dan tidak tersentralistik sedang-  daerah  dan   menjamin  hak sosial-  balai  monitoring  (Balmon)  Menko-
           kan  televisi  semakin  terpusat  dan   budaya  masyarakat  lokal.  Selama  ini   minfo  yang  akan  melakukan  penga-
           tersentral.                       sentralisasi  lembaga  penyiaran  ber-  wasan  dan  penindakan.  Artinya  jika
             Melalui  revisi  RUU  penyiaran   akibat pada diabaikannya hak sosial-  ingin  menjangkau  penonton  disuatu
           No.  32  tahun  2002  ini,  diharapkan   budaya masyarakat lokal dan minori-  daerah  dia  harus  memiliki  relay  sta-
           mengedepankan  dasar  dari  fungsi   tas.  Padahal  masyarakat  lokal  juga   tion  semacam  tower  yang  sekedar
           pelayanan informasi yang sehat Diver-  berhak  untuk  memperolah  informasi   menangkap  sinyal  dan  meneruskan
           sity of Content (prinsip keberagaman   yang sesuai dengan kebutuhan polik,   relay ke rumah-rumah.  Jadi jika ada
           isi) dan Diversity of Ownership (prin-  sosial dan budayanya.       hal semacam itu tapi tidak ada stasi-
           sip keberagaman kepemilikan). Kedua   Didalam  Revisi  ini  nantinya,  di-  unnya  maka  dapat  diblokir,  disegel
           prinsip  tersebut  menjadi  landasan
           bagi  setiap  kebijakan  yang  dirumus-
           kan oleh Komisi Penyiaran Indonesia.
             Diversity  of  Content  (prinsip  ke-  Internet / e-dukasi.net
           beragaman isi) yang dimaksud adalah
           dengan  tersedianya  informasi  yang
           beragam bagi publik baik berdasarkan
           jenis  program  maupun  isi  program
           yang memunculkan kearifan lokal.
             Sedangkan Diversity of Ownership
           (prinsip  keberagaman  kepemilikan)
           adalah  jaminan  bahwa  kepemilikan
           media  massa  yang  ada  di  Indonesia
           tidak  terpusat  dan  dimonopoli  oleh
           segelintir  orang  atau  lembaga  saja.
           Prinsip  Diversity  of  Ownership  juga
           menjamin iklim persaingan yang sehat
           antara pengelola media massa dalam
           dunia penyiaran di Indonesia.
             Jika      kita    perhatikan,  Undang-
           undang  no.  32  Tahun  2002  tentang
           Penyiaran lahir dengan dua semangat
           utama.  Pertama  pengelolaan  sistem
           penyiaran harus bebas dari berbagai
           kepentingan. Karena penyiaran meru-
           pakan  ranah  publik  dan  digunakan
           sebesar-besarnya  untuk  kepentingan
           publik.  Kedua  adalah  semangat  un-
           tuk  menguatkan  entitas  lokal  dalam   harapkan  adanya  pembatasan  kepe-  atau dirobohkan. Mari kita lihat sejauh
           semangat  otonomi  daerah  dengan   milikan dari suatu industri penyiaran.   mana  efektifitas  Revisi  Penyiaran  ini
           pemberlakuan  sistem  siaran  berjari-  Artinya  semenjak  tidak  terjadi  mo-  kedepannya, apakah mampu mencer-
           ngan.                             nopoli  dan  tidak  menguasai  semua   daskan  bangsa  atau  hanya  menjadi
             Dalam  sistem  siaran  berjaringan,   lini  para  pengusaha  boleh  memiliki   masyarakat  itu  sebagai  obyek  target
           setiap lembaga penyiaran yang ingin   berbagai  jenis  industri  media  massa   pasar semata. (si/as)


                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 90 TH. XLII, 2012 | 1
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19